13 May 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeInformasiKapuas Hulu: Surga Pengamatan Burung Enggang yang Membahagiakan

Kapuas Hulu: Surga Pengamatan Burung Enggang yang Membahagiakan

Pernahkah Anda membayangkan merasakan keajaiban alam melihat burung enggang atau rangkong yang menghiasi langit dengan pesonanya? Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, ternyata menyimpan potensi ekowisata pengamatan burung rangkong yang luar biasa. Yayasan Rangkong Indonesia telah mengungkapkan kesempatan emas ini, yang tidak hanya menjadi daya tarik bagi para pengamat burung, tetapi juga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat adat di wilayah tersebut.

Koordinator Proyek Rangkong Indonesia, Riki Rahmansyah, mengungkapkan hasil kajian populasi burung rangkong di Kalimantan Barat yang menakjubkan. Dari 13 jenis rangkong yang ada di Indonesia, terdapat delapan jenis yang menjadi pesona khas wilayah ini. Lebih dari seribu perjumpaan dengan burung rangkong telah tercatat, dengan 65 persen di antaranya adalah rangkong senggang cula atau penyalang, dan 10 persen merupakan rangkong gading. Potensi luar biasa ini membuat Kabupaten yang banyak dikenal dengan kuliner Kerupuk Basahnya itu berada di posisi yang strategis untuk mengembangkan ekowisata pengamatan burung rangkong yang belum pernah ada di Indonesia.

Tak hanya menjadi saksi keberadaan burung enggang yang menakjubkan, Kapuas Hulu juga memiliki keuntungan sebagai kabupaten konservasi. Hutan luas yang masih terjaga dengan baik menjadi habitat alami bagi burung rangkong, menciptakan suasana yang tepat untuk pengamatan dan pengalaman ekowisata yang tak terlupakan. Menindaklanjuti potensi ini, Proyek Rangkong Indonesia telah memulai program adopsi pohon sarang dan pohon pakan, sebagai langkah nyata mendukung ekowisata rangkong. Pohon sarang, yang berperan sebagai rumah bagi burung rangkong, menjadi fokus dalam program ini karena Kapuas Hulu memiliki rasio pohon sarang yang masih di bawah angka 10 persen. Oleh karena itu, langkah pembibitan dan penanaman pohon sarang menjadi krusial untuk mendukung populasi burung rangkong yang lestari. Selain itu, pohon pakan juga menjadi perhatian karena menghasilkan buah yang bergizi dan menjadi makanan bagi burung rangkong serta hewan lain dan manusia.

Saat peninjauan di Dusun Sungai Utik dan Dusun Pulan di Desa Batu Lintang, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Koordinator Proyek Rangkong Indonesia, Riki Rahmansyah, menyaksikan keberadaan rangkong yang melimpah. Selama musim buah, belasan burung rangkong terbang di atas dusun dan mendarat di pepohonan buah yang tumbuh di tepi Sungai Utik. Fenomena ini mencerminkan betapa alam Kapuas Hulu menjadi surga bagi kehidupan burung rangkong.

Rencana pengembangan ekowisata pengamatan burung rangkong di Kapuas Hulu tentu tidak dapat diwujudkan dengan upaya sepihak. Semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, lembaga non-pemerintah, dan akademisi, harus berkolaborasi dalam mendukung langkah-langkah nyata untuk keberlanjutan proyek ini. Masyarakat sekitar hutan, dengan penuh kesadaran, akan menjadi garda terdepan dalam melindungi burung rangkong dan lingkungan mereka. Peran penting pemerintah daerah, dalam menciptakan regulasi yang mendukung ekowisata dan pelestarian alam, tidak dapat diabaikan. Lembaga non-pemerintah dan akademisi juga memiliki kontribusi vital dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan edukasi terhadap masyarakat tentang pentingnya ekowisata dan konservasi alam.

Kepemilikan dua taman nasional, yakni Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum, menjadikan Kapuas Hulu sebagai kabupaten konservasi yang memiliki misi luhur dalam menjaga keanekaragaman hayati. Dengan tetap memprioritaskan pelestarian alam sebagai prioritas utama, Kabupaten Kapuas Hulu berusaha memanfaatkan potensi ekowisata pengamatan burung rangkong sebagai pilihan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Melalui kesempatan ini, Kapuas Hulu siap memperkenalkan diri sebagai destinasi ekowisata yang ideal dan memiliki daya saing yang tinggi.

Seluruh potensi ekowisata yang sudah ada di Kapuas Hulu, baik itu ekowisata budaya maupun ekowisata alam, menjadi tanda harapan untuk masa depan yang lebih baik. Masyarakat dan pemerintah daerah dengan tekad yang bulat dan langkah yang berani, telah membuka pintu bagi keajaiban alam Kapuas Hulu untuk dipuji dan dijaga oleh dunia. Ayo, mari bersama-sama menjaga keberlanjutan alam dan menghadirkan pengalaman ekowisata yang tak terlupakan di Kapuas Hulu!

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Iklan Kami -spot_img

Most Popular