Singkawang (Kalbar Sepekan) – Dalam rangka peresmian tugu Sang Panglima yang merupakan ikon baru khas budaya Dayak yang ada di Kota Singkawang yang berada di Jalan GM. Situt Simpang Jalan Stadiun Kridasana telah diresmikan oleh Pj. Wali Kota Singkawang, Sumastro bersama CEO Ambassador Land, Sabtu (27/01/2024).
Dalam kesempatan tersebut Pj. Wali Kota Singkawang, Sumastro menyampaikan rasa terima kasihnya juga apresiasi yang sangat tinggi kepada para Pemuda Dayak Singkawang telah menjadi motor penggerak, secara khususnya CEO Ambassador Land berserta tim yang kali ini adalah donatur pembangunan Tugu Sang Panglima.
Ia berharap dengan berdirinya tugu ini adalah sebuah bukti bahwa Kota Singkawang penuh dengan simbol-sombol keberagaman dan selalu eksis merawat keberagaman tersebut dalam kerangka Bhineka Tunggal Ika.
“Dari atas sampai bawah mempunyai makna simbolik yang sarat akan kearifan lokal. Tentu prosesnya sangat panjang yang telah digagas dan dieksekusi pendiriannya sejak era wali kota periode sebelumnya, sehingga memiliki legal standing yang kuat.” kata Sumastro.
Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro dalam kesempatan tersebut menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Singkawang untuk dapat menghargai keindahan juga menjaga kelestarian dari tugu Sang Panglima yang adalah tugas dan tanggung jawab bersama. Sumastro kembali menegaskan bahwa tiada tempat bagi tindakan intoleran yang dapat merusak dari nilai-nilai keberagaman yang telah ada sejak dulu di Kota Singkawang.
Ia juga berharap tidak ada tangan-tangan jahil yang merusak keindahan dari tugu ini sehingga tetap terjaga dengan indah dan lestari juga menjadi tempat berfoto bagi warga Kota Singkawang maupun bagi wisatawan luar yang datang ke Kota Singkawang.
SEO Ambassador Land, Edwin Kurniawansyah dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan tugu ini merupakan sebuah didikasi masyarakat Dayak Kota Singkawang sekaligus sebuah pencapaian prestasi dalam mengiringi Ambassador Land yang sudah genap berusia 10 tahun.
“Kami memiliki impian untuk membangun tugu yang menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Singkawang. Dan terimalah persembahan tugu ini yang bukan hanya untuk suku dayak tetapi kepada Kota Singkawang sebagai wujud bakti dan kecintaan.” Edwin menggungkapkan.
Ia juga mengungkapkan bahwa impian membangun tugu ini adalah merupakan berkat kerja sama seluruh pihak sehingga terlaksana dengan baik. Dalam kesempatan tersebut ia meminta maaf apabila dalam pelaksanaan pembangunan dari tugu ini terdapat banyak kekurangan.
Edwin dalam kesempatan tersebut pula mengucap terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan berupa ide dan gagasan terutama kepada masyarakat Kota Singkawang dan Pemerintah Kota Singkawang. Ia dalam kesempatan tersebut meminta maaf bahwa pembangunan tugu ini tampak mangkrak, ia juga menambahkan dalam diam untuk dapat mewujudkan dari komitmennya.
Edwin berharap tugu ini nantinya dapat memberikan tambahan semangat dalam menjaga keberagaman serta mampu memberikan kontribusi dalam mempertahankan gelar Kota Singkawang sebagai Kota Tertoleran di Indonesia.
“Semoga kedepan Singkawang bisa lebih maju, dan tugu ini dapat memberikan tambahan semangat kita dalam menjaga keberagaman agar gelar Kota Tertoleran dapat dipertahankan.” sambung Edwin.
