22 June 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeDaerahSanggauMusim Kemarau Dapat Berdampak Gagal Panen di Sanggau, Dinas Terkait Ambil Langkah...

Musim Kemarau Dapat Berdampak Gagal Panen di Sanggau, Dinas Terkait Ambil Langkah Antisipasi

Sanggau (Kalbar Sepekan) – Musim kemarau yang mulai melanda sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, memunculkan kekhawatiran akan terjadinya gagal panen di sektor pertanian. Kekurangan pasokan air menjadi ancaman utama yang bisa mengganggu proses budidaya, khususnya untuk tanaman padi dan hortikultura.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (DKPTPHP) Kabupaten Sanggau, Kubin, mengungkapkan bahwa musim kemarau memberi dampak signifikan terhadap kegiatan bertani di daerah tersebut.

“Memang saat musim kurang hujan sangat berdampak pada proses budidaya pertanian. Yang pertama terdampak adalah kondisi air di area sawah. Air dibutuhkan bukan hanya untuk membajak sawah, tapi juga untuk pertumbuhan padi di usia muda,” jelas Kubin kepada wartawan pada Rabu (14/5/2025).

Ia menambahkan bahwa kurangnya air di lahan sawah juga meningkatkan risiko serangan hama, seperti orong-orong, yang kerap menyerang padi yang baru ditanam. Kondisi serupa juga dialami oleh petani sayuran yang sangat tergantung pada ketersediaan air untuk penyiraman.

Namun demikian, menurutnya, saat ini kondisi air di Kabupaten Sanggau masih cukup untuk kebutuhan pertanian. Berdasarkan prakiraan BMKG, hujan masih akan turun di wilayah tersebut hingga bulan Juli 2025, sehingga masih memberikan ruang bagi petani untuk mengelola tanamannya dengan baik.

“Syukurnya sampai bulan Mei hingga Juni ini masih ada hujan. Baik sawah maupun kebun sayur masih mendapatkan pasokan air. Tapi setelah Juli, hujan diperkirakan mulai berkurang, sehingga kita harus bersiap sejak dini,” tambah Kubin.

Menanggapi potensi ancaman ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) juga telah mengambil langkah strategis. Salah satunya adalah dengan menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakor Teknis) Luas Tambah Tanam Padi di Kabupaten Sanggau, yang digelar di Aula Kodim 1204/Sanggau pada Jumat pekan lalu.

“Rakor itu dipimpin langsung oleh Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan Kementan, dan dihadiri oleh tim Kementan, jajaran Dinas DKPTPHP, Kodim 1204/Sanggau, seluruh Danramil, Koordinator BPP, serta Manajer Brigade Pangan,” ujar Kubin.

Dalam rapat tersebut, disampaikan instruksi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sarana produksi pertanian (saprodi) seperti irigasi, alat mesin pertanian (alsintan), benih unggul, dan pupuk. Semua elemen diarahkan untuk bekerja secara terpadu dalam mengantisipasi dampak musim kemarau.

Sebagai langkah konkret, Dinas DKPTPHP Kabupaten Sanggau kini tengah bersinergi dengan para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mendampingi para petani dalam mempercepat masa tanam pada bulan Mei dan Juni 2025.

“Petani kita dorong agar memanfaatkan musim tanam gadu ini sebaik mungkin. Kami minta petugas lapangan memantau kondisi hama dan penyakit yang mengancam tanaman serta memberikan edukasi secara berkala,” tegasnya.

Selain itu, para PPL juga diminta untuk menginformasikan pentingnya pemupukan yang tepat waktu dan sesuai dosis. Mereka juga bertugas untuk memastikan distribusi pupuk bersubsidi berjalan lancar dan tepat sasaran.

“PPL diminta untuk menyampaikan laporan realisasi luas tambah tanam padi kepada Koordinator BPP, yang kemudian akan diteruskan ke Dinas KPTPHP sebagai dasar proses evaluasi dan tindak lanjut,” pungkas Kubin.

Upaya-upaya yang dilakukan ini diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif musim kemarau terhadap pertanian lokal sehingga dapat mencegah terjadinya gagal panen di Sanggau. Pemerintah daerah dan pusat berkomitmen untuk menjaga ketahanan pangan dan mendukung kesejahteraan petani, terutama di tengah kondisi cuaca yang kian tidak menentu.

IKUTI BERITA KAMI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Iklan Kami -spot_img

Most Popular