Pontianak (Kalbar Sepekan) – Pemerintah Kota Singkawang resmi menandatangani Nota Kesepahaman Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bersama Badan Gizi Nasional dan pemerintah daerah se-Kalimantan Barat pada Selasa, 3 Mei 2025. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar, dan menjadi langkah awal sinergi antar daerah dalam mendukung program prioritas nasional untuk pemenuhan gizi masyarakat, secara khusus Pemkot Singkawang.
Wakil Wali Kota Singkawang, Muhammadin, hadir langsung dalam penandatanganan nota kesepahaman tersebut. Dalam keterangannya, ia menyampaikan bahwa Pemkot Singkawang berkomitmen penuh terhadap peningkatan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah dan kelompok rentan.
“Penandatanganan nota kesepahaman ini adalah bentuk nyata komitmen kami dalam mendukung program nasional. Ini bukan hanya soal gizi, tetapi juga bagian dari upaya jangka panjang untuk membangun generasi yang sehat dan cerdas,” kata Muhammadin usai kegiatan.
Nota kesepahaman Program MBG dirancang sebagai solusi terpadu untuk menjawab kebutuhan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak PAUD hingga SMA, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Dengan pendekatan berbasis teknologi dan pemetaan geospasial, sekolah akan dijadikan sebagai titik utama pelayanan. Dari satu titik sekolah, jangkauan layanan diproyeksikan hingga radius empat kilometer, mencakup semua kelompok sasaran di sekitarnya.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, yang turut hadir dan memberikan paparan menjelaskan bahwa secara nasional program MBG menargetkan 82,9 juta jiwa. Di Kalimantan Barat sendiri, sekitar 1,5 juta siswa akan menjadi bagian dari sasaran awal, belum termasuk kelompok ibu hamil dan balita.
“Program ini akan dilaksanakan melalui 586 titik layanan gizi di Kalbar, bagian dari 30.000 satuan pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia. Kami juga melibatkan koperasi lokal, UMKM, petani, hingga nelayan untuk mendukung rantai pasok pangan bergizi yang berkelanjutan,” ujar Dadan.
Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Ia juga mendorong pemanfaatan pangan lokal sebagai salah satu fondasi utama dalam menyukseskan program ini. “Kami minta para kepala daerah pastikan bahan makanan berasal dari produksi lokal. Selain menyehatkan, ini juga mendorong perekonomian masyarakat,” ucapnya.
Lebih lanjut, Ria Norsan juga menyebutkan bahwa ke depan akan dibentuk Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda sebagai bagian dari penguatan ekosistem program gizi nasional. Peran koperasi, seperti Koperasi Warna Putih, juga akan dimaksimalkan untuk mengolah hasil pangan lokal menjadi menu sehat yang dapat disalurkan ke titik layanan.
Wakil Wali Kota Singkawang, Muhammadin, menyatakan bahwa Pemkot Singkawang segera akan menindaklanjuti penandatanganan nota ini dengan penyusunan rencana aksi di tingkat kota. “Kami akan mengkoordinasikan seluruh perangkat daerah terkait agar program MBG dapat diintegrasikan dalam perencanaan pembangunan Kota Singkawang,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa upaya ini tak hanya bersifat jangka pendek, melainkan bagian dari strategi besar menuju Generasi Emas 2045 yang sehat, produktif, dan unggul. “Kami percaya, program ini bukan hanya tentang makan bergizi gratis, tetapi tentang bagaimana kita membangun masa depan bersama dari sekarang,” tambah Muhammadin.
Penandatanganan ini turut dihadiri oleh para bupati/wali kota se-Kalimantan Barat, Kepala Bappeda, Kepala Badan Keuangan Daerah, dan sejumlah pihak terkait lainnya. Seluruh pihak berkomitmen untuk mengawal program ini secara terintegrasi dan berkelanjutan, dengan memperhatikan kearifan lokal serta partisipasi aktif masyarakat.
Dengan adanya program MBG, diharapkan angka stunting di Kalbar, khususnya Singkawang, dapat ditekan secara signifikan. Selain itu, program ini juga diproyeksikan mampu menggerakkan ekonomi lokal melalui keterlibatan berbagai sektor, dari pendidikan, kesehatan, hingga pelaku usaha.