Singkawang (Kalbar Sepekan) – Di tengah sorotan publik terhadap film animasi Jumbo yang memecahkan rekor sebagai film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa, terselip nama Novia Puspa Sari, seorang produser muda berbakat asal Kota Singkawang, Kalimantan Barat, yang menjadi salah satu sosok kunci di balik kesuksesan besar tersebut.
Film Jumbo, yang dirilis oleh Visinema Studios pada 31 Maret 2025, hadir sebagai drama fantasi yang menyentuh hati dan berhasil menyedot perhatian lintas generasi. Film ini bercerita tentang petualangan Don, seorang anak laki-laki yang terus berusaha mengejar mimpinya. Kekuatan utama film ini terletak pada ceritanya yang hangat dan relevan untuk semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Namun, siapa sangka, perempuan di balik layar produksi film ini adalah Novia Puspa Sari, sineas kelahiran tahun 1996 yang berasal dari Kota Singkawang. Ia merupakan lulusan jurusan Film dari Universitas Multimedia Nusantara yang memulai kariernya sebagai Production Assistant di Visinema Studios saat menjalani masa magang pada semester akhir kuliahnya.
“Jumbo berawal dari ide untuk membuat film animasi yang bisa dinikmati oleh semua kalangan anak-anak, dewasa, dan seluruh keluarga. Visi itu yang kami pegang sejak awal,” ujar Novia dalam wawancara bersama media.
Perjalanan Novia dari seorang magang hingga menjadi Producer tetap di Visinema Studios sejak tahun 2020 adalah bukti ketekunan dan kemampuannya yang luar biasa. Ia terlibat dalam seluruh proses kreatif dan teknis produksi Jumbo yang melibatkan lebih dari 400 kreator lokal mulai dari penulis naskah, desainer karakter, animator, editor, hingga komposer musik.
Novia menambahkan bahwa pembuatan film Jumbo memakan waktu hingga lima tahun dan penuh tantangan. Ia menyebut salah satu tantangan terbesarnya adalah menjaga keseimbangan antara visi kreatif dan pelaksanaan teknis yang sesuai dengan jadwal serta standar kualitas tinggi.
“Sebagai film animasi berskala besar, kami menghadapi tantangan teknis yang kompleks. Tapi yang terpenting adalah bagaimana kami bisa tetap menjaga semangat dan visi awal film ini, agar pesan yang ingin disampaikan tetap utuh dan menyentuh penonton,” jelasnya.
Kehadiran Jumbo bukan hanya menjadi prestasi bagi industri film tanah air, namun juga menjadi tonggak baru bagi dunia animasi Indonesia. Novia berharap film ini bisa membuka lebih banyak peluang bagi para kreator lokal untuk unjuk gigi, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional.
“Harapannya, Jumbo bisa menjadi milestone bagi industri animasi Indonesia agar lebih dilihat dan diapresiasi. Kami ingin ini jadi awal dari makin banyak karya kreator lokal yang bisa dikenal hingga ke mancanegara,” tambah Novia.
Tak hanya Jumbo, sepanjang kariernya di Visinema, Novia juga telah terlibat dalam berbagai produksi film dan serial populer. Ia menjadi Co-Producer untuk film Love for Sale 2 (2019), Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (2020), dan Keluarga Cemara 2 (2022). Selain itu, ia menjadi Producer untuk Keluarga Cemara the Series (2023) yang tayang di Disney+ Hotstar, DOMIKADO serial puppet show di YouTube, dan film animasi pendek Nussa: Kamu… Antta (2024).
Kesuksesan Novia menjadi bukti bahwa talenta dari daerah seperti Singkawang pun mampu bersaing dan berprestasi di industri perfilman nasional, bahkan dalam proyek besar seperti film Jumbo. Kisah perjalanannya memberi inspirasi bagi banyak anak muda di daerah untuk berani bermimpi besar dan terus berkarya.
Film Jumbo kini masih tayang di bioskop dan terus meraih respon positif dari publik. Dengan kekuatan cerita yang menyentuh dan animasi berkualitas tinggi, film ini tak hanya menciptakan hiburan, tetapi juga membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu berdiri sejajar dengan film animasi dunia.
