Singkawang (Kalbar Sepekan) – Proses seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Singkawang untuk tahun 2025 telah memasuki tahap Tes Kesehatan. Sebanyak 103 pelajar dari berbagai SMA/SMK di Kota Singkawang mengikuti tahapan penjaringan Paskibraka Kota Singkawang 2025 yang dilaksanakan di Aula Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Senin (14/4/2025).
Tes Kesehatan ini merupakan bagian dari rangkaian panjang seleksi Paskibraka yang diawali dari tahap administrasi, dilanjutkan dengan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan Tes Inteligensi Umum (TIU) yang diselenggarakan secara online melalui sistem Computer Assisted Test (CAT) oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
“Seleksi dimulai dari administrasi, kemudian dilanjutkan TWK dan TIU yang dilakukan secara online. Peserta yang lolos pada dua tahapan itu berlanjut ke Tes Kesehatan dan Parade, yang kita laksanakan hari ini,” jelas Kepala Badan Kesbangpol Kota Singkawang, Zulhiar, saat ditemui usai kegiatan.
Zulhiar menegaskan bahwa proses seleksi dilakukan secara transparan dan objektif, tanpa adanya intervensi atau “titipan” dari pihak manapun. “Kami pastikan seluruh tahapan seleksi berjalan murni dan adil. Tidak ada yang namanya titipan. Semua peserta memiliki peluang yang sama,” tegasnya.
Setelah melewati tahap kesehatan dan parade, peserta akan melanjutkan ke tahap Pelajaran Baris Berbaris (PBB) atau tes samapta yang dijadwalkan berlangsung di Halaman Makodim Singkawang. Seluruh rangkaian seleksi ini akan menentukan siapa saja yang terpilih menjadi anggota Paskibraka tingkat Kota Singkawang.
Dari 103 peserta, nantinya hanya akan dipilih 33 pelajar terbaik untuk menjadi anggota Paskibraka Kota Singkawang tahun 2025. Di antara mereka, empat orang dua putra dan dua putri akan dikirim ke seleksi tingkat Provinsi Kalimantan Barat.
“Tahun ini, kuota untuk tingkat provinsi sedikit berubah. Kalau sebelumnya hanya satu putra dan satu putri, kini menjadi dua putra dan satu putri. Satu lainnya, jika tidak lolos di provinsi, akan tetap kita kembalikan untuk memperkuat tim Paskibraka tingkat kota,” imbuh Zulhiar.
Menariknya, meskipun jumlah peserta tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu, Zulhiar menyatakan hal itu bukan disebabkan penurunan minat siswa, melainkan karena sekolah-sekolah melakukan seleksi internal yang lebih ketat.
“Mereka yang dikirim oleh sekolah adalah yang benar-benar memenuhi syarat dan memiliki potensi lolos tinggi. Jadi, meski jumlahnya menurun, kualitas peserta jauh lebih siap,” ungkapnya.
Menyesuaikan dengan kondisi peserta yang didominasi siswa kelas X, pihak Kesbangpol juga menurunkan standar kelulusan atau passing grade TWK dan TIU dari 70 menjadi 65 poin. Selain itu, syarat tinggi badan pun turut disesuaikan, dari sebelumnya 170 cm untuk putra dan 165 cm untuk putri, kini menjadi 165 cm untuk putra dan 160 cm untuk putri.
Langkah ini dilakukan agar seleksi lebih inklusif tanpa mengurangi kualitas dan semangat nasionalisme peserta.
Salah satu peserta seleksi, Keyla Shapira, siswi SMAN 3 Singkawang, membagikan pengalamannya bergabung dalam dunia Paskibraka. Gadis yang akrab disapa Pira itu mengaku mengalami perubahan besar dalam cara berpikir dan gaya hidup sejak mengikuti kegiatan Paskibra.
“Dulu saya lebih banyak habiskan waktu untuk nongkrong nggak jelas. Tapi sejak teman saya ajak ikut Paskibra, saya jadi lebih sadar pentingnya waktu dan masa depan. Sekarang saya lebih kritis dan aktif,” ungkapnya dengan semangat.
Bagi Pira, bergabung dalam Paskibra bukan hanya soal disiplin, tapi juga membentuk karakter dan visi hidup yang lebih terarah.
Dengan semangat yang terus dijaga dan proses seleksi yang profesional, diharapkan Paskibraka Kota Singkawang tahun 2025 dapat menghasilkan generasi muda yang tak hanya mampu mengibarkan bendera, tetapi juga mengangkat semangat nasionalisme dan kedisiplinan di kalangan pelajar.
Telah tayang di : Media Center Singkawang – Seleksi Paskibraka Kota Singkawang Memasuki Tahap Tes Kesehatan