(Kalbar Sepekan) Singkawang, Rabu (02/08/2023) – Penjabat Wali Kota Singkawang, Sumastro, memimpin apel Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kota Singkawang Tahun 2023. Apel Siaga Karhutla tersebut dihadiri oleh Forkopimda Kota Singkawang dan peserta apel Gelar Personil, dan berlangsung di Lapangan Makodim 1202/Skw.
Dalam kesempatan tersebut, Pj. Wali Kota Singkawang mengingatkan bahwa Kota Singkawang adalah salah satu daerah di Kalimantan Barat yang rentan terjadinya bencana karhutla. Oleh karena itu, Sumastro menekankan pentingnya kesiapsiagaan semua pihak terkait untuk menghadapi ancaman karhutla. Upaya pencegahan telah diatur dalam Surat Keputusan Wali Kota Singkawang Nomor 300.2/96/BPBD tentang status siaga darurat Penanganan Bencana Karhutla serta Kabut Asap di Kota Singkawang Tahun 2023.
Baca Juga : DPRD Sanggau Akan Periksa Izin PT SPM yang Menambang Emas di Sungai Kapuas
Lebih lanjut, Sumastro menegaskan bahwa tindakan pembakaran hutan yang disengaja untuk membuka lahan harus ditindak tegas. Penyebab kebakaran hutan yang disebabkan oleh oknum tidak bertanggung jawab harus diidentifikasi dan diberikan sanksi hukum agar bencana karhutla tidak semakin meluas.
Menyikapi kondisi cuaca yang terik dan panas, Sumastro berharap agar segera datangnya hujan sebagai solusi alamiah untuk menyelesaikan masalah karhutla dan memadamkan api, terutama di lokasi yang rawan seperti tanah gambut. Dia juga mengimbau semua pemangku kepentingan atau para stakeholder untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi secara intensif, serta bekerja sama secara aktif untuk mencegah dan mengatasi bencana karhutla.
Bencana karhutla dan kabut asap telah menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, partisipasi aktif dari semua pihak menjadi kunci dalam menghadapi dan mengurangi risiko bencana karhutla. Dalam upaya tersebut, peran koordinasi dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan dan keselamatan masyarakat.
Pj. Wali Kota Singkawang berharap agar apel siaga karhutla ini menjadi momentum untuk memperkuat kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Selain itu, diharapkan pula adanya perbaikan sistem pengawasan dan penegakan hukum agar pelaku pembakaran hutan dan lahan dapat dihentikan dengan cepat dan efektif.
Kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan harus menjadi fokus bersama bagi seluruh pihak terkait. Dengan adanya kerjasama yang baik dan peningkatan koordinasi antar-stakeholder, diharapkan Kota Singkawang dapat mengurangi risiko karhutla dan mencapai lingkungan yang lebih sehat dan lestari. Melalui langkah-langkah pencegahan yang tepat dan kesadaran kolektif, Kota Singkawang dapat menjadi contoh dalam mengatasi bencana karhutla dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim.
