Kalbar Sepekan (Sambas) – Waterfront Sambas, sebuah proyek ambisius yang awalnya diharapkan akan menjadi magnet wisata di Sambas, Kalimantan Barat, justru kini menyita perhatian masyarakat akibat dugaan korupsi yang melilitnya. Proyek ini menjadi topik hangat di media sosial dan menjadi sorotan nasional. Marilah kita simak bersama fakta-fakta menarik yang lebih mendalam tentang kontroversi Waterfront Sambas.
1. Penetapan Tersangka Kasus Korupsi
Pada 22 Juli 2023, Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat mengeluarkan keputusan mengejutkan dengan menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus korupsi Waterfront Sambas. Keempat tersangka tersebut terdiri dari pejabat pemerintah, pihak pelaksana konstruksi dari perusahaan CV Zee Indo Artha, dan konsultan pengawas dari CV Zamrud Griya Kreasitama. Inisial mereka adalah ES, J, H, dan S.
2. Anggaran Proyek yang Fantastis
Proyek Waterfront Sambas ternyata dibangun dengan menggunakan anggaran besar dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Total nilai proyek mencapai Rp 8 miliar dengan kontrak kerja yang ditandatangani pada 21 Juni 2022, dan waktu pelaksanaan yang direncanakan adalah 180 hari.
Baca Juga : Cara Membuat Rumah Tetap Harum Dan Nyaman Sepanjang Waktu
3. Tragedi Tebing Ambruk
Namun, pengerjaan proyek ini tidak berjalan semulus yang diharapkan. Bahkan, konstruksi Waterfront Sambas berujung pada kejadian tragis ketika tebing Muara Ulakan ambruk, menyebabkan abrasi di kawasan Kalimantan Barat. Dampaknya dirasakan oleh warga sekitar yang mulai mengalami kerugian dan ketidakamanan akibat proyek tersebut. Pemutusan jalan masuk menuju Istana Alwatzikoebillah hingga hampir mencapai Gerbang Segi Delapan Kesultanan Sambas juga menjadi salah satu akibat buruk dari pelaksanaan proyek ini.
4. Kerugian Miliaran Rupiah
Tidak hanya merugikan lingkungan dan infrastruktur, proyek Waterfront Sambas juga berakibat pada kerugian keuangan yang mencapai Rp 1,8 miliar dari total anggaran proyek sebesar Rp 8 miliar. Kerugian ini menjadi salah satu poin yang menarik perhatian publik terhadap skandal korupsi yang terjadi di balik proyek ambisius tersebut.
5. Kajian Ulang dan Penganggaran Baru
Untuk menangani dampak negatif dan kontroversi yang ditimbulkan, Gubernur Kalimantan Barat telah mengumumkan kajian ulang proyek Waterfront Sambas. Dana untuk pembangunan proyek tersebut juga direncanakan akan dianggarkan ulang dengan perkiraan mencapai sekitar Rp 10 miliar. Selain itu, kontraktor dan pihak-pihak terkait yang terlibat sebagai tersangka korupsi telah dimasukkan ke dalam daftar hitam, sehingga pembangunan proyek akan melewati proses tender ulang yang lebih transparan.
Dengan mengungkap fakta-fakta mengenai Waterfront Sambas ini, semoga kasus korupsi yang melilit proyek penting ini dapat terungkap dengan baik, serta langkah-langkah tegas diambil untuk memastikan proyek ini bisa diselesaikan dengan transparan dan bertanggung jawab. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi penyelenggaraan proyek-proyek publik di masa mendatang.
[…] Baca Juga : Dugaan Korupsi Waterfront Sambas: Fakta-Fakta Mencengangkan Yang Menggemparkan! […]