21 November 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeDaerahPontianakAnies Baswedan ke Kalbar Sebut Bapok Naik dan Dibantah Pj Gubernur Kalbar

Anies Baswedan ke Kalbar Sebut Bapok Naik dan Dibantah Pj Gubernur Kalbar

Pontianak (Kalbar Sepekan) – Dalam rangka melakukan kunjungannya ke Kalimantan Barat, Anies Baswedan ke Kalbar untuk berkunjung dan berdialog dengan para pedagang di Pasar Flamboyan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (26/12/2023).

Hal tersebut menjadi perhatian Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat, Harisson tentang pernyataan Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1 Anies Baswedan mengenai harga dari bahan pokok (bapok) yang ada di Pasar Flamboyan, Kota Pontianak mengalami kenaikan harganya.

Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Anies Baswedan ke Kalbar selesai mengunjungi dan berdialog dengan para pedagang di Pasar Flamboyan. Pj Gubernur Kalbar, Harisson memastikn harga sejumlah bapok di pasar masih stabil menjelang tahun baru. Rata-rata dari harga bapok di pasar tradisional cenderung turun. Termasuklah salah satunya bapok yang ada di Pasar Flamboyan, Kota Pontianak.

“Rata-rata harga bahan pokok cenderung turun dan stabil dari harga sebelumnya, kami rutin setiap hari melakukan pemantauan di pasar-pasar tradisional,” ungkap Harisson.

Harisson mengungkapkan bahwa, Pemerintah Provinsi (Pemrov) yang melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), juga Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag-ESDM), Dinas Ketahanan Pangan rutin yang hampir setiap hari melakukan pemantauan dari harga bapok di beberapa pasar di Kota Pontianak.

Tidak hanya itu, Harisson turut secara langsung turun untuk melakukan pengecekan dari harga bapok pada saat berkunjung ke daerah-daerah di Provinsi Kalimantan Barat. Pada setiap kunjungan kerja (kunker), Harisson mewajibkan diri untuk turun secara langsung ke Pasar Tradisional. Sampai saat ini semua pasar tradisional yang ada di 14 (empat belas) Kabupaten/Kota di Provinsi Kalimantan Barat, sudah ia kunjungi.

Ia juga mengungkapkan bahwa saat di Pasar Tradisional yang ada di 14 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Barat, ia berbincang langsung dengan para pedagang untuk mengetahui perkembangan harga yang ada di setiap pasar tradisional tersebut.

Ia juga mengungkapkan harga bapok yang terkendali di Kalimantan Barat bukan hanya berita bohong semata. Ia mengungkapkan data tersebut dapat dilihat dari perkembangan inflasi per bulan November 2023. Yang mana Provinsi Kalbar menduduki peringkat ketiga inflasi terendah se-Indonesia dengan nilai 2,01 (y-o-y). Inflasi terendah ini berada ketiga dari provinsi dengan inflasi terendah setelah Aceh dan Papua.

Harisson mengungkapkan Pemprov Kalbar telah melakukan beberapa upaya untuk menurunkan angka inflasi dan cukup berhasil, tentunya yang dilakukan oleh Pemprov Kalbar lakukan yaitu operasi pasar, gelar pangan murah, bantuan sosial (bansos) pangan, telah dilakukan secara rutin dibeberapa daerah di Kalbar. ia juga mengungkapkan dimana pihaknya turut melibatkan Bulog Kalbar untuk melakukan eksekusi di lapangan. Saat menjelang natal beberapa waktu yang lalu tentunya operasi pasar terus dilakukan hampir diseluruh Kabupaten/Kota

“Karena kita (Pemprov) sering melaksanakan pengendalian harga di pasar, di beberapa kabupaten/kota kita melakukan operasi pasar, gelar pangan murah, lalu kita juga melakukan pembagian-pembagian secara gratis bahan kebutuhan pokok kepada masyarakat yang kurang mampu,” ungkap Harisson.

Harisson menjelaskan operasi pasar yang dilakukan oleh Pemprov Kalbar selalu menjual dari berbagai bahan pokok (bapok) dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran. Seperti saat di Kabupaten Sanggau pada minggu lalu, beras dijual dengan harga Rp 60.000 (enam puluh ribu) per lima kilogram, gulapasir Rp 14.000 (empat belas ribu) per kilogram dan minyak goreng Rp 15.000 (lima belas ribu) per kilogram.

Ia juga mengungkapkan menjelang perayaan natal dan tahun baru 2024 ini tentunya kebutuhan masyarakat meningkat, seperti gula pasir yang dijual pada operasi pasar dengan harga Rp 14.000 (empat belas ribu) per kilogramnya.

Sedangkan apabila dilihat dari harga normalnya pada saat ini, gula pasir dipasaran dijual Rp 17.000 (tujuh belas ribu) per kilogram. Sementara minyak goreng dijual Rp 15.000 (lima belas ribu) per kilogram, lebih murah dari harga yang dijual dipasaran seharga Rp 17.000 (tujuh belas ribu) per kilogram.

“Jadi selisih harganya kami (Pemprov Kalbar) subsidi. Ini untuk meringankan beban masyarakat seperti yang diperintahkan Pak Presiden, Pak Jokowi, agar pemerintah daerah terus meringankan beban masyarakat,” ungkapnya.

Harisson menghimbau kepada pemerintah daerah Kabupaten/Kota supaya ikut melaksanakan operasi pasar dan gelar pangan murah. Yang kemudian memberikan bansos bahan pokok kepada masyarakat yang kurang mampu.

Ia berharap Bulog akan terus membanjiri pasar dengan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang upayanya dapat mengontrol harga beras premium yang ada di pasaran.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Iklan Kami -spot_img

Most Popular