Pontianak (Kalbar Sepekan) – Universitas Tanjungpura (Untan) kembali menggelar kegiatan akademik berskala nasional dalam rangka memperingati Hari Tata Ruang (HATARU) 2025. Talkshow yang mengangkat tema “Program Transmigrasi sebagai Jalan Mewujudkan Tata Ruang yang Berkeadilan” ini diselenggarakan pada Sabtu, 22 November 2025, di Gedung Konferensi, Teater 1 Untan Pontianak. Kegiatan berlangsung mulai pukul 07.30 hingga 11.45 WIB dan menghadirkan ratusan peserta dari berbagai daerah.
Acara ini diprakarsai oleh mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Fakultas Teknik Untan, sebagai bentuk kontribusi akademis terhadap isu-isu tata ruang nasional. Melalui diskusi terbuka, para mahasiswa ingin mendorong pemahaman publik mengenai bagaimana program transmigrasi dapat berperan dalam pemerataan pembangunan, mengurangi kepadatan penduduk, dan menciptakan tata ruang yang adil serta inklusif.
Siapa saja narasumbernya?
Talkshow ini menghadirkan tiga narasumber kompeten di bidang agraria, transmigrasi, dan perencanaan ruang. Mereka adalah:
- Dhio Dhani Shineba, SH., MH., C.MSP.
Pengurus Dewan Nasional Konsorsium Pembaruan Agraria. Ia membahas dinamika konflik agraria serta strategi mewujudkan akses tanah yang berkeadilan. - Drs. Hermanus Susanto, M.Si
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Barat. Hermanus memaparkan bagaimana program transmigrasi dikelola pemerintah daerah serta tantangan implementasinya. - Dr. Ir. Gusti Zulkifli Mulki, DEA
Akademisi dan Ketua Jurusan PWK 2013–2021. Ia menyoroti aspek perencanaan tata ruang serta perlunya partisipasi masyarakat lokal untuk mencegah ketimpangan wilayah.
Talkshow dipandu oleh Budi Utomo, S.P.W.K., M.P.W.K., dosen Jurusan PWK Untan, yang berperan sebagai moderator.
Apa yang dibahas dalam talkshow?
Diskusi menyoroti peran besar program transmigrasi dalam pemerataan pembangunan antara daerah padat penduduk dan wilayah yang masih minim pemanfaatan. Namun, para narasumber juga menekankan bahwa transmigrasi bukan tanpa masalah.
Beberapa isu yang mengemuka antara lain:
- potensi konflik dengan masyarakat adat akibat tumpang tindih lahan,
- perlunya pengakuan wilayah adat dalam perencanaan ruang,
- tantangan menjaga kelestarian lingkungan untuk keberlanjutan jangka panjang,
- pentingnya penyediaan fasilitas publik yang setara di kawasan transmigrasi,
- lemahnya penegakan regulasi dan kapasitas kelembagaan lokal,
- kebutuhan melibatkan masyarakat lokal dalam proses perencanaan.
Para narasumber sepakat bahwa keberhasilan program transmigrasi harus ditopang oleh tata kelola ruang yang berpihak pada masyarakat, inklusif, serta menghormati kearifan lokal.
Mengapa acara ini penting?
Menurut panitia, talkshow ini hadir sebagai ruang dialog akademis yang relevan dengan tantangan pembangunan Kalimantan Barat saat ini. Sebagai provinsi dengan luas wilayah besar, keberagaman etnis, dan banyak kawasan pedalaman, Kalbar memiliki hubungan historis yang panjang dengan program transmigrasi. Karena itu, pembahasan mengenai transmigrasi dan keadilan tata ruang menjadi sangat penting untuk menentukan arah pembangunan wilayah ke depan.
Mahasiswa PWK Untan berharap kegiatan ini dapat membuka wawasan publik dan mendorong sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam menciptakan ruang hidup yang layak dan bermartabat.
Bagaimana cara mengikuti acara ini?
Talkshow ini dibuka gratis untuk umum. Peserta hanya perlu mendaftar melalui tautan resmi panitia di:
👉 https://bit.ly/PendaftaranPesertaTalkshowHATARU2025
Untuk informasi lebih lanjut, panitia juga menyediakan kontak narahubung:
- Allif: 0823-5884-3850
- Aliestia: 0857-9683-8454
Benefit bagi peserta yang ikut
- E-Sertifikat keren
- Talkshow kit
- Wawasan yang makin luas
- Konsumsi
- Relasi dan kenalan baru
 melalui Mahasiswa PWK membuka wawasan publik dan mendorong sinergi antara pemerintah){kind=link}