Singkawang (Kalbar Sepekan) – Penjabat Wali Kota Singkawang,Sumastro, menandai kehadirannya dalam pembukaan Festival Budaya Nusantara Tahun 2023 di Rumah Adat Melayu Balai Serumpun Singkawang pada Selasa (14/11/2023). Festival ini digelar atas prakarsa Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang, dengan tujuan menggali, memperlihatkan, dan mempromosikan keberagaman budaya di tengah masyarakat.
Pada acara tersebut, tampak hadir juga perwakilan Forkopimda, Ketua TP-PKK, Kepala Badan Keuangan Daerah, Direktur RSUD Abdul Aziz, Instansi Vertikal, Ketua Dewan Adat, Ketua Dewan Pendidikan, dan Kepala Sekolah SD hingga SMP se-Kota Singkawang. Sebanyak 17 etnis Paguyuban yang berada di Kota Singkawang ikut meramaikan festival dengan menampilkan seni budaya dan kuliner tradisional mereka. Festival ini dijadwalkan berlangsung selama 2 hari.
Dalam sambutannya, Sumastro menyampaikan betapa pentingnya keberagaman budaya di Kota Singkawang. Ia menyoroti prestasi kota ini yang telah meraih predikat “The Most Tolerant City in Indonesia”. Penghargaan tersebut, menurut Sumastro, bukanlah hal yang mudah didapat, melainkan hasil kerja keras dan komitmen dari semua elemen masyarakat.
“Kita boleh berbeda, tetapi persaudaraan dan kerukunan tetap abadi. Perbedaan adalah dinamika yang manusiawi,” tegas Sumastro. Pernyataan tersebut mencerminkan semangat untuk tetap menyatukan warga Kota Singkawang meskipun terdapat perbedaan dalam aspek budaya, suku, dan agama.
Festival Budaya Nusantara tidak hanya menjadi panggung bagi seni dan kuliner tradisional, tetapi juga dianggap sebagai ajang untuk memperkuat toleransi di tengah masyarakat Singkawang. Sumastro berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana yang efektif untuk merawat keberagaman yang menjadi kekayaan kota.
“Mari kita rawat bersama keberagaman yang ada di Kota Singkawang,” pungkasnya, menekankan pentingnya menjaga dan merawat nilai-nilai keberagaman sebagai modal utama dalam membangun kota yang harmonis.
Kehadiran Sumastro dalam pembukaan Festival Budaya Nusantara Tahun 2023 memberikan sinyal positif terkait dukungannya terhadap kegiatan yang mengangkat kekayaan budaya dan keragaman di tengah-tengah masyarakat. Sumastro tidak hanya menjadi pemimpin administratif, tetapi juga memegang peran sebagai pemersatu dan pembawa pesan damai di kota yang multikultural ini.
