(Kalbar Sepekan) Singkawang – Pemerintah Kota Singkawang, melalui Dinas Kesehatan dan KB, telah menggelar sebuah acara sosialisasi yang berfokus pada Teknologi Tangki Septik di Aula Rumah Dinas Wali Kota Singkawang pada malam Rabu (9/8/2023).
Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran sanitasi di masyarakat, kegiatan ini telah menghadirkan Narasumber Tenaga Teknis Kesehatan Lingkungan dari Poltekkes Kemenkes Pontianak. Sosialisasi kali ini dilakukan secara langsung dan diarahkan kepada masyarakat di daerah terdampak. Acara ini mengundang sejumlah peserta, termasuk 15 orang dari Kelurahan Condong, 10 orang dari Kelurahan Melayu, dan 10 orang dari Kelurahan Tengah.
Aulia Candra, Pejabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Singkawang, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari sosialisasi ini adalah untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya sanitasi yang baik, terutama dalam hal pengelolaan limbah septik. Ia menekankan bahwa teknologi tangki septik merupakan langkah inovatif yang diperkenalkan oleh Pemerintah untuk mengubah kebiasaan buruk dalam pengelolaan limbah yang masih dianggap biasa. Aulia berharap bahwa program ini tidak hanya akan didengar, tetapi juga benar-benar diimplementasikan oleh masyarakat.
“Tidak hanya mendengar, tapi juga melaksanakan adalah harapan dari Pemerintah. Program ini akan menjadi sia-sia tanpa dukungan penuh dari masyarakat,” ucapnya.
Terkait isu biaya, Aulia menjelaskan bahwa Pemerintah tidak menyediakan anggaran khusus untuk pengadaan tangki septik. Sebaliknya, Pemerintah mengandalkan swadaya dan partisipasi aktif masyarakat dalam mengadopsi teknologi ini.
Selama sesi sosialisasi, narasumber Suharno memberikan penjelasan langsung kepada para peserta mengenai cara kerja teknologi tangki septik. Ia juga mengatasi kekhawatiran terkait kondisi saat banjir atau luapan sungai. Menurut Suharno, teknologi ini dirancang untuk kedap air, sehingga limbah di dalamnya tidak akan tercampur dengan lingkungan sekitar. Sirkulasi udara yang terintegrasi dalam sistem juga mencegah penyumbatan.
Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro, dengan tegas menyatakan bahwa keputusan mengadopsi teknologi ini sepenuhnya berada di tangan masyarakat. Ia berharap pertemuan ini dapat menghasilkan kesepakatan dan mendorong para peserta untuk menjadi pelopor dalam penggunaan teknologi tangki septik, sebagai upaya mewujudkan daerah bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Sumastro menyimpulkan, “Hasil dari pertemuan ini akan menjadi landasan untuk keputusan kita. Apakah kita bersedia atau memerlukan waktu lebih untuk memikirkannya. Kami akan segera mengumpulkan data dan memberikan dorongan. Saya berharap akan ada kesepakatan malam ini, karena tanpa itu, tantangan sanitasi tidak akan teratasi, dan status Bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) untuk Singkawang tidak akan tercapai. Semua ini bertujuan untuk membuat Singkawang menjadi tempat yang lebih baik dan memberikan perbaikan yang signifikan.”
Tindak lanjut dari acara sosialisasi ini akan mencakup kunjungan lapangan guna melakukan pemetaan lebih lanjut terhadap kondisi nyata di masing-masing rumah para peserta yang hadir.