Sanggau (Kalbar Sepekan) – Sebanyak 10 rumah warga di Dusun Lubuk Sabuk dan Dusun Entabai, Desa Lubuk Sabuk, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung yang disertai hujan lebat pada Minggu (5/1/2025) sore. Bencana alam ini tidak hanya merusak rumah, tetapi juga menyebabkan pohon-pohon tumbang, sehingga memicu kekhawatiran di tengah masyarakat DUsun Lubuk Sabuk.
Menanggapi hal tersebut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau, Budi Darmawan, mengonfirmasi kejadian tersebut saat dihubungi pada Selasa (7/1/2025) malam. “Minggu kemarin ada kejadian bencana angin puting beliung yang menyebabkan sepuluh rumah rusak,” ungkap Budi.
Pasca-kejadian, BPBD Kabupaten Sanggau segera turun ke lokasi untuk meninjau dampak kerusakan. Budi menjelaskan bahwa pihaknya bersama Forkompincam Sekayam telah melakukan asesmen dan koordinasi terkait penanganan bencana di Dusun Lubuk Sabuk dan Dusun Entabai.
Untuk mengantisipasi potensi bencana serupa, BPBD Kabupaten Sanggau telah menyiapkan regu tim reaksi cepat (TRC). Tim ini siaga menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem yang diperkirakan akan berlangsung selama sepekan ke depan. “Menghadapi situasi seperti ini, kami dari BPBD Sanggau sudah menyiapkan tim regu untuk bersiaga,” ungkap Budi.
Budi juga menghimbau kepada semua masyarakat Sanggau agar meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi mereka yang tinggal di area rawan bencana. Warga yang tinggal di dekat pepohonan besar diminta untuk memangkas cabang atau batang yang rawan tumbang. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko kerusakan atau cedera akibat tumbangnya pohon saat terjadi angin kencang.
Selain dari pada itu, Budi juga menekankan pentingnya kewaspadaan bagi warga yang tinggal di pesisir sungai atau di sekitar tebing. “Kami mengimbau warga yang berada di pesisir sungai dan di tebing untuk selalu waspada. Jika ada tanda-tanda pergerakan tanah atau situasi berbahaya, segera laporkan kepada tim kami di markas TRC,” tegasnya.
Untuk kejadian tersebut, menurut laporan dari BPBD Sanggau, bencana ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian material cukup signifikan. Rumah-rumah yang rusak sebagian besar merupakan bangunan semi permanen, yang lebih rentan terhadap dampak angin kencang. Hingga saat ini, BPBD Sanggau terus melakukan pemantauan dan memberikan bantuan kepada warga terdampak untuk memulihkan kondisi mereka.
Salah seorang warga, Siti, yang rumahnya mengalami kerusakan di bagian atap, mengungkapkan rasa syukurnya karena tidak ada korban dalam bencana ini. “Kami sangat terkejut ketika angin tiba-tiba datang. Untungnya kami semua sempat keluar rumah, jadi tidak ada yang terluka,” ujarnya.
Bencana angin puting beliung ini menjadi peringatan bagi masyarakat Sanggau untuk lebih siap menghadapi cuaca ekstrem yang sering terjadi selama musim penghujan. BPBD Sanggau juga terus mengedukasi warga tentang langkah-langkah mitigasi bencana agar dampak yang ditimbulkan dapat diminimalkan di masa depan.
Dengan cuaca yang tidak menentu dan potensi bencana yang bisa datang kapan saja, kesiapan semua pihak menjadi kunci utama untuk melindungi masyarakat dari risiko bencana alam. BPBD Kabupaten Sanggau berharap kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat dapat meningkatkan ketahanan terhadap bencana, sehingga kejadian serupa dapat ditangani lebih cepat dan efektif.
Dengan kejadian Sanggau diterjang Puting Beliung, masyarakat diminta untuk tetap mengikuti perkembangan cuaca melalui informasi resmi dari pihak terkait dan segera melaporkan kejadian bencana kepada BPBD untuk penanganan lebih lanjut.