Sanggau (Kalbar Sepekan) – Harga cabai rawit di Pasar Sentral Sanggau masih bertahan di angka tinggi dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Kenaikan harga ini sudah berlangsung selama sepekan terakhir, terutama pada cabai rawit merah dan hijau. Para pedagang dan pembeli pun mulai mengeluhkan kondisi ini karena berpengaruh pada daya beli masyarakat.
Salah satu pedagang di Pasar Sentral Sanggau, Wida, mengungkapkan bahwa saat ini harga cabai rawit merah masih berada di kisaran Rp120.000 per kilogram. Harga ini cukup tinggi dibandingkan harga normalnya. Ia menjelaskan bahwa harga dari petani saja sudah berkisar antara Rp90.000 hingga Rp100.000 per kilogram. Sementara itu, di tingkat pengumpul, harga cabai rawit bisa mencapai Rp105.000 hingga Rp110.000 per kilogram.
“Saya mendapatkan cabai dari tangan kedua, sehingga saya jual di pasar dengan harga Rp120.000 per kilogram. Memang harganya masih tinggi dan belum ada penurunan sejak minggu lalu,” kata Wida, Rabu (26/2/2025).
Tidak hanya cabai rawit merah, cabai rawit hijau juga mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan. Sebelumnya, cabai rawit hijau dijual dengan harga sekitar Rp35.000 per kilogram, tetapi kini sudah mencapai Rp65.000 per kilogram. Lonjakan harga ini cukup drastis dan menjadi keluhan bagi para pembeli.
“Cabai rawit hijau juga ikut naik, sekarang harganya sampai Rp65.000 per kilogram. Padahal, biasanya hanya sekitar Rp35.000 per kilogram,” ujar Wida.
Meskipun harga melonjak, stok cabai di pasar masih tersedia dengan cukup. Namun, kenaikan harga ini membuat beberapa konsumen mulai mengurangi pembelian atau mencari alternatif lain. Para pedagang berharap agar pasokan cabai dari petani tetap lancar sehingga harga dapat kembali stabil dalam waktu dekat.
“Stok cabai masih aman, tetapi harga yang tinggi ini cukup berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Kami berharap dalam beberapa waktu ke depan harga bisa turun agar pembeli tetap bisa membeli cabai dengan harga yang wajar,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu pembeli di Pasar Sentral Sanggau, Nurhayati, mengungkapkan bahwa kenaikan harga cabai ini cukup memberatkan bagi ibu rumah tangga sepertinya. Ia mengaku harus lebih bijak dalam mengatur pengeluaran, terutama untuk kebutuhan dapur.
“Harga cabai sekarang mahal sekali. Biasanya saya beli satu kilogram, tapi sekarang cuma bisa beli setengah kilogram atau bahkan seperempat saja untuk menghemat. Kalau harga tidak turun, pasti banyak ibu-ibu yang kesulitan,” katanya.
Penyebab kenaikan harga cabai ini diduga akibat cuaca yang tidak menentu dan berkurangnya hasil panen dari petani. Beberapa daerah pemasok cabai ke Pasar Sentral Sanggau mengalami kendala produksi akibat curah hujan tinggi, yang menyebabkan hasil panen menurun. Selain itu, faktor distribusi juga berperan dalam lonjakan harga ini.
Para pedagang dan pembeli berharap agar pemerintah setempat segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga cabai. Upaya seperti intervensi harga, memastikan distribusi lancar, serta mendukung petani dalam meningkatkan hasil panennya diharapkan dapat membantu menekan harga cabai yang saat ini masih tinggi.
Hingga saat ini, belum ada kepastian kapan harga cabai akan kembali normal. Namun, para pelaku pasar tetap berharap agar dalam waktu dekat harga bisa turun sehingga masyarakat tidak terbebani dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Telah tayang di : RRI – Harga Cabai Rawit di Pasar Sentral Sanggau Masih Tinggi