Kuliner (Kalbar Sepekan) – Pertanyaan seputar keamanan air rebusan mie instan untuk dikonsumsi kerap muncul di tengah masyarakat. Banyak yang memilih untuk membuang air rebusan pertama karena dianggap mengandung zat berbahaya, seperti lilin atau minyak berlebih. Namun, benarkah anggapan tersebut? Apakah air rebusan mie instan boleh dijadikan kuah? Dan apa dampaknya bagi kesehatan?
Menurut ahli gizi Dr. Arif Sabta Aji, S.Gz., MQM, air bekas rebusan mie instan sebenarnya aman dikonsumsi dan bahkan bisa dimanfaatkan sebagai kuah. Dalam keterangannya yang dikutip dari IDN Times pada Senin (23/12/2024), Arif menyatakan bahwa air rebusan mie instan tidak mengandung lilin berbahaya seperti isu yang kerap beredar di media sosial.
“Air rebusan mie instan boleh digunakan sebagai kuah. Tidak ada kandungan lilin seperti yang selama ini ditakutkan banyak orang. Bahkan beberapa jenis vitamin fortifikasi justru larut dalam air selama proses perebusan,” ungkapnya.
Pernyataan ini sekaligus membantah mitos bahwa air rebusan mie instan mengandung zat pemicu kanker. Menurut Arif, sebagian besar mie instan dibuat dari bahan dasar seperti tepung, pati, air, dan garam. Tidak ada zat lilin yang ditambahkan untuk membuat mie mengkilap. Kilau mie justru berasal dari proses pengeringan dan penggorengan saat pembuatan.
Apa yang Terkandung dalam Air Rebusan Mie Instan?
Selama proses perebusan, sebagian kandungan dalam mie seperti tepung dan minyak memang ikut larut ke dalam air. Namun, justru di situlah beberapa vitamin dan mineral fortifikasi yang ditambahkan oleh produsen bisa terbawa ke dalam kuah. Ini artinya, membuang air rebusan mie justru berisiko menghilangkan sebagian kandungan nutrisi tambahan tersebut.
Meskipun begitu, perlu dicatat bahwa kandungan nutrisi dalam mie instan tetap tergolong minim. Rata-rata mie instan mengandung:
- Kalori: 188
- Karbohidrat: 27 gram
- Lemak total: 7 gram (lemak jenuh 3 gram)
- Protein: 4 gram
- Serat: 0,9 gram
- Natrium: 861 mg
Sedangkan kandungan mikronutrien seperti zat besi, tiamin, riboflavin, niasin, dan folat juga biasanya tersedia dalam jumlah tertentu, tergantung pada merk dan jenis mie instan.
Bagaimana Membuat Mie Instan Lebih Sehat?
Jika kamu termasuk penggemar mie instan, ada beberapa cara agar konsumsi mie bisa lebih bernutrisi. Salah satunya adalah dengan menambahkan bahan makanan sehat saat menyajikannya. Misalnya, campurkan mie dengan sayuran seperti wortel, sawi, jamur, atau kubis. Tambahkan juga sumber protein seperti telur rebus, dada ayam, tahu, atau tempe.
Mengganti bumbu bawaan dengan kaldu ayam rendah garam atau kaldu tulang juga menjadi pilihan lebih sehat, terutama bagi mereka yang menghindari konsumsi natrium tinggi.
Tak kalah penting, pilih mie instan yang berbahan dasar gandum utuh atau yang memiliki label rendah sodium. Produk-produk ini umumnya menawarkan kandungan serat lebih tinggi dan membantu rasa kenyang lebih lama.
Kesimpulannya: Boleh atau Tidak?
Air rebusan mie instan boleh dikonsumsi. Bahkan, menurut para ahli gizi, kuah dari air rebusan bisa menjadi sumber vitamin fortifikasi yang larut saat mie dimasak. Selama dikonsumsi dalam batas wajar dan diimbangi dengan bahan makanan bernutrisi lain, mie instan bisa tetap menjadi menu alternatif yang praktis.
Namun, tentu saja konsumsi mie instan tidak disarankan sebagai makanan utama harian. Keseimbangan gizi dan variasi makanan tetap menjadi kunci utama pola makan sehat.
Jadi, jika kamu selama ini selalu membuang air rebusan mie karena takut akan efek buruknya, kini kamu bisa lebih tenang. Yang penting, tetap perhatikan porsi, frekuensi konsumsi, dan cara penyajian agar manfaat yang didapat jauh lebih optimal.
Apakah air rebusan mie instan boleh dikonsumsi? | Apakah air bekas rebusan mie harus dibuang? | Apakah air rebusan mie harus diganti? | Apakah masak mie airnya dibuang?
