Singkawang (Kalbar Sepekan) – Dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga pangan pada awal tahun 2024, Pj. Wali Kota Singkawang, Sumastro agar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Singkawang supaya menyikapi dengan bijak terutama pada saat menjelang hari besar keagamaan dan kenegaraan rakor tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Wali Kota Singkawang, Rabu (17/01/2024).
Pj. Wali Kota Singkawang, Sumastro mengatakan bahwa lonjakan inflasi yang terjadi di Kota Singkawang sering dialami pada saat menjelang bulan-bulan hari besar keagamaan dan kenegaraan.
“Mengingat dalam waktu dekat akan menghadapi rentetan hari besar mulai dari pemilu, Imlek, Cap Go Meh, Ramadan hingga Lebaran. TPID harus menyikapi hal ini,” kata Sumastro.
Dalam forum tersebut Sumastro mengatakan beberapa bahan yang akan diantisipasi secara historical menjadi penyumbng dari inflasi yang sangat signifikan terjadi di Kota Singkawang. Seperti cabai merah, daging ayam ras, ikan segar, beras, bawang merah dan bawang putih.
Ia mengungkapkan bahwa TPID Kota Singkawang melaksanakan rakor tersebut untuk mengantisipasi dengan berbagai upaya yang dapat dilakukan agar dapat diambil kebijakan baik pada tingkat Kota bahkan pada tingkat lokal.
Pj. Wali Kota Singkawang, Sumastro mengatakan berdasarkan pada hal tersebut meminta kepada Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Singkawang untuk segera mencanangkan program 10 Polybag per Rumah Tangga untuk semakin menumbuhkan kemandirian pangan sebagai upaya lanjutkan dari program Perkarangan Pangan Lestari.
“Untuk Bulog dan Satgas Pangan, agar melakukan kontrol dan pengecekan terhadap komoditas beras dan bawang merah serta bawang putih guna memastikan ketersediaannya hingga menjelang Ramadan dan Lebaran.” tegas Sumastro.
Kemudian dari pada itu Sumastro menekankan kepada TPID Kota Singkawang mengenai laporan maraknya beredar rokok yang terindikasi ilegal masuk di wilayah Kota Singkawang. Hal ini diingatkan bahwa salah satu sumber rokok menjadi salah satu penyumbang tertinggi inflasi di Kota Singkawang.
Ia mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan diagendakan kembali pembahasan secara lebih terpadu untuk membahas rokok dan daging ilegal, hal tersebut ia ungkapkan telah berkoordinasi kepada Bea Cukai Sintete yang telah siap berkolaborasi untuk bersama mencari sumber permasalahannya.
Sedangkan data yang disampaikan oleh Kepala BPS Kota Singkawang, Yanuar Lestariadi yang tergabung dalam TPID Kota Singkawang, per Desember 2023 Kota Singkawang mengalami inflasi bulanan sebesar 0,17% dan inflasi tahunan mencapai 1,74%. Sementara itu BPS Kota Singkawang menggambarkan bahwa inflasi yang terjadi di Kota Singkawang masih relatif stabil, bahkan lebih rendah dari pada inflasi yang terjadi di beberapa wilayah yang ada di Kalimantan Barat bahkan Nasional.
“Terimakasih atas kerja keras semua pihak, per Desember 2023 sebaran inflasi Kota Singkawang masih cukup stabil. Bahkan lebih rendah dari Provinsi Kalbar dan Nasional yang inflasi bulanannya mencapai 0,56 % dan 0,41 persen serta inflasi tahunan berturut-turut sebesar 2,02% dan 2,61%.” ungkap Yanuar.
Kepala BPS Kota Singkawang, Yanuar Lestariadi mengatakan bahwa penyumbang inflaso tahunan tertinggi di Kota Singkawang didominasi oleh beras, rokok kretek filter dan bawang putih. Sementara penyumbang inflasi yang terjadi di Kota Singkawang bulanannya yaitu telur ayam ras, sawi hijau dan kangkung.