Bengkayang (Kalbar Sepekan) – Event budaya Ngarantek Sawa’ Bahu ke-8 di Kecamatan Lumar yang berlangsung dari 9 hingga 10 Juni 2024, sukses digelar di Ramin Adat Banua Lumar. Acara ini bukan hanya menjadi ajang pelestarian tradisi, tetapi juga momentum untuk menggugah semangat generasi muda dalam memelihara adat dan budaya Dayak di tengah kemajuan teknologi.
Ngarantek Sawa’ Bahu, yang berarti tutup dan mulai tahun tanam baru, merupakan ungkapan syukur dan permohonan kepada Tuhan agar diberikan petunjuk, perlindungan, dan berkat dalam memulai tahun baru. Sementara untuk tema tahun ini.
“Penguatan Adat dan Budaya Dayak Melalui Sektor Pertanian: Ite Maseh Ba Uma,” menekankan pentingnya pertanian yang ramah lingkungan dan keseimbangan alam.
Adapun acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Wakil Bupati Bengkayang, pimpinan DPRD Kabupaten Bengkayang, dan banyak lainnya. Mereka semua bersatu untuk merayakan dan mendukung pelestarian budaya Dayak.
Sebastianus Darwis, Bupati Bengkayang, dalam pidatonya menekankan peran penting generasi muda dalam menjaga dan mempromosikan budaya Dayak. “Jangan hanya berpuas diri menjadi pengguna akhir teknologi, tetapi mulailah mengambil peran yang lebih luas lagi dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip moral dan etika yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita,” pesannya.
Ia juga menambahkan bahwa budaya harus dijadikan sebagai benteng pertahanan dari ancaman budaya lain yang bisa merusak budaya lokal. “Kita jadikan budaya ini sebagai benteng pertahanan dan sumber perubahan sosial yang signifikan bagi masyarakat adat kita,” tambahnya.
Warga Lumar dan sekitarnya menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyambut event ini. Acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk melestarikan tradisi, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk terus menjaga dan mengembangkan warisan budaya mereka.
Dengan suksesnya Ngarantek Sawa’ Bahu ke-8 ini, diharapkan generasi muda semakin termotivasi untuk memelihara dan mengembangkan budaya Dayak. Selain itu, melalui sektor pertanian yang ramah lingkungan, kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan tanpa merusak alam.
Event Ngarantek Sawa’ Bahu ke-8 di Kecamatan Lumar berhasil menyatukan masyarakat dalam semangat pelestarian budaya dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Dengan pesan yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, tradisi ini diharapkan terus hidup dan berkembang di tengah tantangan era modern.