Bengkayang (Kalbar Sepekan) – Dalam rangka mengantisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang meningkat selama musim kemarau, Pemerintah Kabupaten Bengkayang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengadakan Apel Siaga Karhutla juga Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan pada Jumat, 2 Agustus 2024. Kegiatan ini berlangsung di Halaman Kantor Bupati Bengkayang dan dipimpin langsung oleh Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis bersama jajaran Forkopimda dan Kepala BPBD.
Apel gelar pasukan ini dihadiri oleh berbagai pihak termasuk TNI, POLRI, Satpol-PP, Manggala Agni Singkawang, BPKS se-Kabupaten Bengkayang, dan berbagai stakeholder terkait penanggulangan Karhutla. Tujuan utama dari apel ini adalah untuk memastikan kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi ancaman Karhutla, terutama mengingat saat ini memasuki musim kemarau dengan cuaca ekstrem yang meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan.
Bupati Bengkayang, Sebastianus Darwis dalam amanatnya, mengajak semua pihak dan masyarakat untuk bersatu padu dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla di Kabupaten Bengkayang. “Saya mengajak seluruh komponen masyarakat mulai dari pemerintah, TNI, POLRI, perusahaan hingga masyarakat adat untuk bersatu padu dalam upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla,” tutur Bupati Bengkayang dalam amanatnya.
Ia menambahkan, “Saya yakin dengan semangat kebersamaan dan kerja keras kita semua dapat mencegah dan menanggulangi Karhutla di Wilayah Kabupaten Bengkayang.”
Untuk mendukung upaya ini, Pemerintah Kabupaten Bengkayang telah mengeluarkan Keputusan Bupati Nomor: 398/BPBD/Tahun 2024 tentang Penetapan Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Wilayah Kabupaten Bengkayang. Keputusan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi antar pihak terkait dalam menghadapi ancaman Karhutla.
Sebastianus Darwis bersama jajaran Forkopimda dan Kepala BPBD melakukan pengecekan personil dan peralatan yang siap digunakan dalam penanggulangan Karhutla. Pengecekan ini meliputi alat pemadam kebakaran, kendaraan operasional, dan kesiapan personil dari berbagai instansi yang terlibat.
Kebakaran hutan dan lahan tidak hanya mengancam ekosistem dan kehidupan flora dan fauna, tetapi juga berdampak serius terhadap kesehatan masyarakat. Asap yang dihasilkan dari kebakaran ini dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik, Penyakit Jantung, serta iritasi pada mata, tenggorokan, dan hidung. Oleh karena itu, upaya pencegahan dan penanggulangan Karhutla menjadi sangat penting untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan dan kerja keras dari semua pihak, Kabupaten Bengkayang berkomitmen untuk mencegah dan menanggulangi bencana Karhutla demi kesejahteraan dan kelestarian lingkungan. Pernyataan tersebut ia sampaikan pada saat Apel Siaga Karhutla di Halaman Kantor Bupati Bengkayang
