24 November 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeDaerahSambasCabai Rawit di Sambas Sempat Anjlok Parah

Cabai Rawit di Sambas Sempat Anjlok Parah

Sambas (Kalbar Sepekan) – Harga cabai rawit di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, sempat mengalami penurunan drastis hingga menyentuh titik terendah yang mengejutkan para petani. Komoditas yang biasanya menjadi salah satu penyumbang inflasi ini justru anjlok hingga Rp5.000 per kilogram di tingkat petani, jauh dari harga normal yang biasanya berkisar puluhan ribu. Kondisi ini terjadi pada akhir Oktober 2025 dan membuat banyak petani terpukul akibat tingginya biaya produksi yang tidak sebanding dengan pendapatan. Namun, memasuki November 2025, harga berangsur membaik dan mulai memberikan harapan baru bagi petani di Sambas.

Yogi (24), seorang petani cabai muda dari Desa Sungai Baru, Kecamatan Teluk Keramat, menjadi satu dari sekian banyak petani yang merasakan langsung dampak fluktuasi harga tersebut. Ia mengungkapkan bahwa sebelum anjlok, harga cabai rawit sempat berada di angka Rp115 ribu per kilogram. Namun tanpa diduga, harga tiba-tiba jatuh hingga menyentuh Rp5.000 per kilogram dalam waktu singkat.

“Sudah beberapa minggu harga cabai turun naik. Dari Rp115 ribu, tiba-tiba jatuh sampai Rp5.000 per kilogram,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).

Meski terpukul, Yogi tetap merawat tanaman cabainya. Dengan luas lahan sekitar 0,5 hektare, ia menanam sekitar 3.500 batang cabai. Konsistensinya sebagai petani muda membuatnya tak menyerah meski pendapatan merosot. Ia mengaku tetap melakukan pemupukan, perawatan, dan panen rutin agar tanaman tetap terjaga.


Keputusannya bertahan kini berbuah hasil. Harga cabai mulai merangkak naik memasuki November. Yogi menyebutkan harga saat ini berada di kisaran Rp27 ribu per kilogram, memberi angin segar bagi petani setelah melalui masa sulit.

“Masuk November ini harganya mulai merangkak naik, sekarang sekitar Rp27 ribu per kilogram,” jelasnya.

Penyebab Harga Anjlok

Menurut Yogi, turunnya harga cabai beberapa waktu lalu dipicu oleh melimpahnya pasokan dari luar Kalimantan Barat, terutama dari Pulau Jawa. Cabai dari Jawa yang masuk dalam jumlah besar membuat stok di pasar-pasar besar Kalbar menumpuk. Kondisi ini membuat cabai lokal tersingkir dan hanya mampu diserap oleh pasar terdekat dengan harga rendah.

“Harga sempat murah karena banyak cabai dari luar pulau masuk ke Kalbar, jadi pasokan di pasar melimpah,” katanya.

Ia menambahkan bahwa distribusi cabai dari Jawa membuat petani lokal kehilangan sebagian besar peluang untuk menjual hasil panen dengan harga layak. Pasokan melimpah menyebabkan pedagang lebih memilih cabai dengan harga lebih murah, sehingga cabai lokal tidak bisa bersaing.

“Jadinya cabai lokal di sini cuma dijual ke pasar-pasar terdekat, makanya harganya murah,” tambahnya.

Harga Mulai Pulih Karena Pengaruh Cuaca

Kenaikan harga cabai di Sambas tidak terlepas dari perubahan cuaca di Pulau Jawa. Memasuki musim hujan, beberapa wilayah penghasil cabai terdampak banjir sehingga pasokan cabai ke Kalimantan Barat berkurang. Kondisi ini membuat cabai lokal kembali menjadi andalan utama di pasar.

“Sekarang sudah masuk musim banjir, hujan di mana-mana. Jadi harga naik karena di Jawa banyak daerah yang terdampak. Kiriman cabai ke Kalbar, terutama ke Sambas, juga berkurang,” jelas Yogi.

Berkurangnya kiriman dari luar daerah membuat pasar kembali memberi ruang bagi petani lokal. Kondisi ini juga menciptakan peluang untuk memperbaiki pendapatan setelah beberapa minggu mengalami kerugian.

Harapan Petani Sambas

Membaiknya harga cabai memberikan semangat baru bagi petani di Sambas. Meski harga saat ini belum kembali menyentuh level tertinggi seperti sebelumnya, para petani tetap yakin bahwa tren kenaikan akan terus berlanjut. Mereka berharap pemerintah dapat memperhatikan stabilitas harga komoditas pertanian agar petani tidak kembali terpuruk akibat fluktuasi ekstrem.

Bagi Yogi dan petani lainnya, kenaikan harga cabai menjadi titik balik setelah masa sulit yang panjang. Mereka berharap langkah penguatan distribusi, perlindungan petani lokal, dan pengawasan pasokan dari luar daerah dapat ditingkatkan demi menjaga kestabilan harga di masa depan.

IKUTI BERITA KAMI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
RELATED ARTICLES

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Iklan Kami -spot_img

Most Popular