23 December 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeDaerahBengkayangHarga Telur di Pontianak Melambung Tinggi Menjelang Nataru

Harga Telur di Pontianak Melambung Tinggi Menjelang Nataru

Pontianak (Kalbar Sepekan) – Harga telur di sejumlah pasar tradisional Kota Pontianak mengalami kenaikan signifikan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Meningkatnya permintaan masyarakat menjadi salah satu faktor utama melonjaknya harga, terutama mendekati H-4 perayaan.

Iwan, seorang pedagang telur di salah satu pasar di Pontianak, mengungkapkan bahwa kenaikan harga telur sudah dirasakan dalam beberapa pekan terakhir. “Untuk kenaikan harga memang cukup tinggi dari beberapa waktu yang lalu, sekitar Rp1.000 hingga Rp3.000 per kilogram,” ujarnya saat ditemui pada Sabtu (21/12/2024).

Menurut Iwan, meski kenaikan harga ini signifikan, situasinya masih tergolong stabil jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ia juga memperkirakan bahwa harga tidak akan mengalami lonjakan lebih jauh dan kemungkinan akan kembali normal setelah perayaan Natal. “Biasanya, mendekati Natal harga sudah maksimal. Semoga setelah ini tidak ada kenaikan lagi,” tambahnya.

Selain telur, kenaikan harga juga terjadi pada sejumlah komoditas lain di pasar tradisional Pontianak. Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Pontianak, Ibrahim, menyebutkan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk cuaca. “Bukan hanya telur, kemarin sayuran seperti kangkung dan bayam juga mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi. Namun, kenaikan tersebut lebih disebabkan oleh faktor cuaca ekstrem belakangan ini, bukan semata karena Nataru,” ungkap Ibrahim.

Ibrahim juga menambahkan bahwa kenaikan harga sejumlah bahan pokok masih berada dalam kategori wajar dan belum mencapai tahap yang mengkhawatirkan. Meski demikian, ia mengimbau masyarakat Pontianak untuk tetap bijak dalam berbelanja, terutama menjelang hari besar.

Adapun kenaikan harga telur, yang menjadi salah satu bahan pangan utama masyarakat, dikhawatirkan dapat berdampak pada daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada komoditas ini untuk kebutuhan sehari-hari atau usaha kuliner. Namun, Ibrahim memastikan bahwa pemerintah terus memantau perkembangan harga di pasar dan akan berupaya menjaga kestabilan harga melalui berbagai langkah strategis.

Menurut pantauan di lapangan, harga telur saat ini berkisar antara Rp29.000 hingga Rp32.000 per kilogram, tergantung pada ukuran dan kualitasnya. Harga ini lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi normal, di mana telur biasanya dijual dengan harga Rp26.000 hingga Rp28.000 per kilogram.

Salah satu pembeli, Rina, mengaku cukup terkejut dengan kenaikan harga yang terjadi. “Saya memang sudah biasa belanja telur menjelang Natal, tapi kali ini harganya terasa lebih mahal. Semoga setelah Natal harga bisa turun lagi,” ungkap Rina.

Berapa pekan terakhir kondisi cuaca juga disebut sebagai salah satu penyebab utama kenaikan harga sayuran, seperti kangkung dan bayam, yang sempat mengalami lonjakan signifikan beberapa waktu lalu. Ibrahim menjelaskan bahwa hujan deras dan cuaca ekstrem belakangan ini mengganggu pasokan dari petani, sehingga stok di pasar menjadi terbatas.

Meski demikian, Iwan optimistis bahwa kenaikan harga telur ini hanya bersifat sementara dan tidak akan berlarut-larut. Ia juga mengungkapkan harapannya agar pasokan tetap lancar dan harga segera kembali normal setelah perayaan Nataru. “Kami para pedagang juga berharap harga bisa segera stabil. Kenaikan seperti ini biasanya hanya sampai akhir tahun,” kata Iwan.

Sementara itu, pemerintah Kota Pontianak terus mengawasi dinamika harga di pasar untuk memastikan tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi dengan menaikkan harga secara berlebihan. Selain itu, koordinasi dengan distributor dan peternak juga dilakukan untuk menjaga kelancaran pasokan.

Dari kenaikan harga bahan pokok tersebut, termasuk telur, memang kerap menjadi fenomena tahunan menjelang hari besar seperti Natal dan Tahun Baru. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar secara mendadak agar tidak memicu kelangkaan di pasar.

Harapnnya dengan pemantauan yang ketat dari pemerintah dan kesadaran masyarakat, diharapkan harga-harga dari kebutuhan pokok, termasuk telur, dapat segera kembali stabil sehingga semua orang dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan penuh suka cita tanpa khawatir terhadap lonjakan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi.

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Iklan Kami -spot_img

Most Popular