SINGKAWANG, Kalbar Sepekan – Dalam menanggapi kekhawatiran terhadap peredaran daging beku ilegal yang diduga telah masuk ke wilayah Singkawang dan dijual secara online, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Singkawang akan membentuk tim khusus (Timsus) untuk mengawasi dan menindaklanjuti masalah ini.
Menurut Kepala Disperindagkop dan UKM Singkawang, Muslimin, daging beku ilegal ini diduga telah melanggar peraturan yang berlaku. Sehubungan dengan temuan ini, pihaknya telah menghubungi Pemerintah Provinsi dan Satgas Pangan tingkat provinsi untuk mengambil langkah-langkah selanjutnya.
Tim khusus yang akan dibentuk akan menggunakan sumber daya yang ada dan akan diberdayakan oleh PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil). “Kami sedang merencanakan tindakan apa yang harus diambil jika kita menemui temuan ini di lapangan,” kata Muslimin.
Dia juga menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam pengawasan barang-barang ilegal. Ini tidak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota, tetapi juga melibatkan pemangku kepentingan lainnya yang terkait dengan peredaran barang.
“Stakeholder ini mencakup institusi atau organisasi yang terlibat dalam peredaran barang masuk dan keluar,” tambahnya.
Tim khusus yang akan dibentuk akan terus mengawasi semua barang yang diduga masuk secara ilegal ke Singkawang. Jika ditemukan, sampel daging beku ilegal tersebut akan diambil dan diperiksa di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Pontianak untuk memastikan keamanan konsumsi.
“Kami sangat khawatir bahwa barang ilegal yang masuk ke Singkawang mungkin juga tidak memenuhi standar keamanan konsumsi. Kami ingin melindungi warga Singkawang dari potensi bahaya ini,” tegas Muslimin.
Langkah-langkah ini diambil sebagai upaya nyata untuk menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat Singkawang Peredaran Daging Beku Ilegal. Semoga dengan kerjasama dari berbagai pihak, masalah peredaran barang ilegal dapat diatasi dengan efektif, dan Singkawang tetap menjadi lingkungan yang aman dan sehat untuk semua warganya.