Singkawang (Kalbar Sepekan) – Antusiasme masyarakat Kota Singkawang dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) meningkat seiring dengan dimulainya Pekan Pajak Daerah 2025 yang digelar oleh Pemerintah Kota Singkawang melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Kegiatan ini dibuka secara resmi pada Selasa, 17 Juni 2025, di halaman Kantor Wali Kota Singkawang dan akan berlangsung hingga 21 Juni 2025.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, menyerahkan secara simbolis dokumen cetakan PBB kepada perwakilan warga yang hadir melalui pihak kelurahan. Penyerahan ini merupakan bagian dari proses distribusi dokumen yang baru selesai dicetak dan mulai dibagikan kepada masyarakat.
“Ini adalah satu tahap dari penyerahan PBB yang baru dicetak, belum seluruhnya. Baru semalam diserahkan ke kelurahan oleh Bapenda dan akan segera dibagikan kepada masyarakat,” ujar Tjhai Chui Mie dalam sambutannya.
Wali Kota menambahkan bahwa pihaknya saat ini tengah memantau proses penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang berlaku untuk tahun 2024 dan 2025. Penyesuaian NJOP tersebut dilakukan berdasarkan hasil evaluasi tim teknis yang bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kota Singkawang serta bagian hukum pemerintah kota.
“Sekitar 75 hingga 80 persen NJOP saat ini sudah sesuai dengan harga pasar. Sisanya masih dalam tahap penyesuaian lanjutan,” jelasnya.
Meski demikian, Tjhai Chui Mie mengakui bahwa masih ada sebagian warga yang belum sepenuhnya memahami perbedaan tarif NJOP sebelumnya, sehingga menyebabkan munculnya pengaduan keberatan. Hal ini berdampak pada rendahnya tingkat pembayaran pajak tahun sebelumnya.
“Rata-rata warga yang membayar tahun 2024 hanya sekitar 33 persen. Oleh karena itu, tahun ini kami targetkan peningkatan signifikan untuk pembayaran tahun 2024 dan 2025,” ungkapnya.
Ia juga memberikan instruksi tegas kepada seluruh lurah agar segera menyalurkan Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) PBB yang telah dicetak ke masing-masing wajib pajak. Ia berjanji akan mengecek kembali kesesuaian antara dokumen SPPT dengan NJOP terbaru yang telah ditetapkan.
“Saya akan mengecek kembali apakah yang dicetak saat ini sudah sesuai dengan NJOP yang baru atau masih harga lama,” tambahnya.
Wali Kota juga menyoroti pentingnya memberikan pelayanan yang cepat dan transparan kepada masyarakat. Ia menegaskan tidak akan mentolerir adanya hambatan atau pungutan liar dalam proses pembayaran pajak. Bahkan, ia membuka kanal pengaduan langsung bagi warga yang mengalami kendala saat membayar pajak.
“Jika ada warga yang mengalami hambatan saat membayar pajak, silakan laporkan langsung kepada saya. Kita akan berikan sanksi tegas kepada oknum yang sengaja memperlambat pelayanan,” ucapnya dengan tegas.
Dalam konteks ini, Pemerintah Kota Singkawang menempatkan Pekan Pajak Daerah bukan hanya sebagai ajang pelayanan, melainkan juga edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pajak sebagai penopang utama pembangunan daerah.
Wali Kota juga mengingatkan bahwa kontribusi warga dalam membayar pajak akan berdampak langsung pada peningkatan infrastruktur, fasilitas umum, serta pelayanan kesehatan dan pendidikan di Kota Singkawang.
“Mari kita sama-sama sukseskan Pekan Pajak ini dengan tertib membayar PBB. Ini untuk kebaikan dan kemajuan Kota Singkawang,” tutup Tjhai Chui Mie.
Pekan Pajak Daerah 2025 sendiri diwarnai berbagai kegiatan, mulai dari layanan terpadu pajak, pameran produk UMKM, hingga hiburan dan doorprize menarik bagi masyarakat yang hadir. Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan warga, Pekan Pajak Daerah diharapkan menjadi pendorong peningkatan pendapatan asli daerah demi kemajuan Singkawang.
