Sanggau (Kalbar Sepekan) – Kepolisian Resor (Polres) Sanggau mengambil langkah serius dalam menghadapi maraknya aksi premanisme yang melibatkan organisasi kemasyarakatan atau ormas di Sanggau. Untuk menjaga stabilitas keamanan, Satuan Intelkam Polres Sanggau yang dipimpin oleh Kasat Intelkam, AKP Suhartoto, menggelar pertemuan dengan berbagai tokoh masyarakat dan tokoh adat, termasuk Raja Sanggau Pangeran Ratu Gusti Arman serta pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sanggau.
Dalam pertemuan yang berlangsung pada Sabtu (23/3/2025), AKP Suhartoto menegaskan bahwa keberadaan ormas seharusnya berperan sebagai mitra strategis dalam mendukung pembangunan daerah dan menjaga ketertiban masyarakat, bukan malah menjadi sumber keresahan bagi warga.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap organisasi kemasyarakatan memahami batasan dan aturan hukum yang berlaku. Jika ada oknum yang menyalahgunakan ormas untuk kepentingan tertentu yang bertentangan dengan hukum, kami tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas,” kata Suhartoto.
Tindakan Tegas terhadap Premanisme
Kepolisian menegaskan bahwa mereka tidak akan mentoleransi segala bentuk aksi premanisme yang dapat merugikan masyarakat dan mengancam keamanan wilayah. AKP Suhartoto menekankan bahwa ormas seharusnya menjaga harmoni sosial, bukan justru menjadi alat untuk menekan atau menakut-nakuti warga.
Selain itu, Polres Sanggau terus berupaya membangun komunikasi yang baik dengan berbagai elemen masyarakat guna mencegah potensi gangguan keamanan sejak dini. Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan kesadaran hukum dan rasa tanggung jawab sosial dari setiap elemen masyarakat dapat meningkat.
Kolaborasi dengan Tokoh Adat dan Masyarakat
Tak hanya membahas persoalan premanisme, pertemuan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat komitmen antara Polres Sanggau dan DAD dalam menjaga budaya serta kearifan lokal yang tetap sejalan dengan aturan hukum.
AKP Suhartoto mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh adat dan ormas, untuk turut serta dalam menciptakan kondisi yang aman dan kondusif.
“Kami membutuhkan dukungan dari semua pihak agar bersama-sama membangun lingkungan yang aman. Kepolisian tidak bisa bekerja sendiri dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat,” ujarnya.
Untuk memperkuat kolaborasi ini, Polres Sanggau juga membuka ruang komunikasi bagi masyarakat adat agar bisa menyampaikan aspirasi maupun permasalahan yang dihadapi secara langsung kepada pihak kepolisian. Dengan demikian, diharapkan segala potensi gangguan keamanan dapat ditangani lebih awal sebelum berkembang menjadi konflik yang lebih besar.
Imbauan kepada Masyarakat atau Ormas di Sanggau
Sebagai langkah pencegahan, AKP Suhartoto mengimbau masyarakat agar tidak takut melaporkan jika menemukan indikasi tindakan premanisme atau kegiatan yang dapat mengganggu ketertiban umum.
“Polres Sanggau berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pencegahan terhadap berbagai bentuk gangguan keamanan dan mengambil tindakan tegas terhadap segala aktivitas yang bertentangan dengan hukum,” tegasnya.
Ia juga berharap, melalui sinergi yang kuat antara kepolisian dan masyarakat, keamanan dan ketertiban di Kabupaten Sanggau dapat terjaga secara berkelanjutan demi kesejahteraan bersama.
Dengan adanya langkah tegas dari Polres Sanggau serta kerja sama yang erat antara kepolisian dan tokoh masyarakat kepada ormas di Sanggau, diharapkan aksi premanisme yang melibatkan ormas dapat diminimalisir, sehingga masyarakat Sanggau bisa merasa lebih aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.