26 October 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
HomeDaerahSingkawangDemo di Singkawang Kondusif, Tjhai Chui Mie: Terima Kasih

Demo di Singkawang Kondusif, Tjhai Chui Mie: Terima Kasih

Singkawang (Kalbar Sepekan) – Singkawang kembali menunjukkan identitasnya sebagai kota dengan predikat tertoleran di Indonesia. Aksi demonstrasi yang digelar pada Senin, 1 September 2025, berlangsung damai dan penuh suasana persaudaraan. Ribuan peserta aksi yang berasal dari berbagai aliansi mahasiswa, organisasi masyarakat, komunitas ojek online, buruh, hingga juru parkir, berkumpul di depan Kantor DPRD Kota Singkawang untuk menyampaikan aspirasi mereka.

Sejak pagi, para peserta aksi sudah berdatangan dengan tertib. Berbeda dengan pemandangan demonstrasi di sejumlah kota lain yang kerap diwarnai ketegangan dan gesekan, suasana di Singkawang justru menampilkan wajah baru sebuah aksi demokrasi. Para demonstran mengawali kegiatan dengan doa bersama, menunjukkan bahwa penyampaian aspirasi dapat dilakukan dengan cara yang santun dan beradab.


Momen yang paling menarik perhatian adalah saat peserta aksi memilih duduk bersila saling berhadapan ketika menyampaikan orasi. Pola ini menciptakan ruang dialogis yang lebih sejuk dan jauh dari kesan konfrontatif. Di tengah orasi-orasi itu, para demonstran bahkan memberikan setangkai bunga kepada Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta sejumlah anggota DPRD Kota Singkawang. Bunga tersebut menjadi simbol penghormatan sekaligus pesan bahwa aspirasi dapat disampaikan dengan kelembutan.

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para mahasiswa dan seluruh elemen masyarakat yang telah menjaga suasana tetap kondusif. “Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada adik-adik mahasiswa serta seluruh peserta aksi yang telah menyampaikan aspirasi dengan tertib. Ini adalah cermin bahwa Singkawang mampu menjaga kebersamaan dalam perbedaan,” ujarnya.

Menurutnya, keberhasilan menjaga ketertiban bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga hasil dari kesadaran kolektif masyarakat. Ia berharap semangat damai yang diperlihatkan dalam aksi kali ini bisa menjadi teladan bagi kegiatan-kegiatan lain di masa depan. “Mari kita terus jaga persatuan, kedamaian, dan toleransi yang sudah lama menjadi identitas Kota Singkawang,” tambahnya.

Dalam aksi tersebut, perwakilan mahasiswa, komunitas ojol, buruh, hingga juru parkir juga menyampaikan sejumlah keluhan kepada pemerintah kota. Mereka mengutarakan aspirasi terkait kesejahteraan, peningkatan fasilitas umum, serta jaminan lapangan kerja yang lebih baik. Dengan cara penyampaian yang santun, aspirasi itu diterima langsung oleh jajaran pemerintah dan DPRD Kota Singkawang yang hadir di lokasi.

Ketua DPRD Kota Singkawang, Sujianto, menyatakan pihaknya siap menampung dan membahas aspirasi masyarakat sesuai mekanisme yang berlaku. “Kami sangat menghargai sikap damai yang ditunjukkan hari ini. Apa yang disampaikan tentu akan menjadi bahan pertimbangan dalam setiap keputusan yang kami ambil ke depan,” katanya.

Sementara itu, salah satu perwakilan mahasiswa menyebut bahwa aksi damai ini merupakan bentuk komitmen generasi muda untuk menjaga Singkawang tetap kondusif. “Kami ingin menyampaikan bahwa perjuangan bisa dilakukan tanpa kekerasan. Kehadiran pemerintah dan Forkopimda di sini menjadi bukti bahwa ruang dialog selalu terbuka,” ujarnya.

Kondisi kondusif selama aksi juga tak lepas dari peran aparat kepolisian dan TNI yang berjaga di sekitar lokasi. Namun, kehadiran mereka lebih sebagai mitra pengamanan ketimbang aparat represif. Tidak terlihat ketegangan antara aparat dan massa, sebaliknya suasana penuh keakraban tercipta hingga akhir kegiatan.

Kota Singkawang sendiri sudah lama dikenal dengan semangat toleransinya. Selama tiga tahun berturut-turut, Singkawang menyandang predikat sebagai kota paling toleran di Indonesia. Aksi damai yang berlangsung pada 1 September 2025 ini semakin menegaskan bahwa predikat tersebut bukan hanya sekadar simbol, melainkan benar-benar tercermin dalam keseharian warganya.

Hingga aksi selesai, tidak ada laporan kericuhan maupun gangguan keamanan. Seluruh peserta aksi membubarkan diri dengan tertib setelah menyampaikan aspirasi. Suasana damai yang tercipta menjadi bukti nyata bahwa Singkawang mampu menunjukkan wajah demokrasi yang sejuk, humanis, dan membangun.

IKUTI BERITA KAMI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Iklan Kami -spot_img

Most Popular