Kubu Raya, KS – Sebuah berita mengenai potensi penurunan status Bandara Internasional Supadio menjadi bandara domestik telah menjadi sorotan. Wakil Ketua DPRD Kubu Raya, Suharso, baru-baru ini menyampaikan kabar ini, meskipun masih belum ada pengumuman resmi dari pihak Bandar Udara Internasional Supadio.
Suharso menyebutkan bahwa ia telah berbicara dengan General Manager Bandara Supadio, yang membenarkan rencana penurunan status tersebut. Namun, hingga saat ini, belum ada keputusan resmi dari Kementerian Perhubungan mengenai hal ini.
Dalam menghadapi potensi perubahan ini, Suharso dan DPRD Kubu Raya mengajukan permohonan kepada PT Angkasa Pura II dan Kementerian Perhubungan untuk mempertahankan status Bandara Internasional Supadio. Mereka berpendapat bahwa secara ekonomis dan geografis, Bandara Supadio harus tetap menjadi bandara internasional.
Menurut Suharso, Bandara Internasional Supadio sudah memiliki rute penerbangan internasional ke Malaysia, seperti Kuching dan Kuala Lumpur. Meskipun beberapa rute ini mungkin tidak aktif saat ini, mempertahankan status internasional akan membuka peluang baru untuk rute penerbangan antar negara di masa depan.
Bandara Supadio memiliki peran penting sebagai pintu gerbang pertama bagi Kalimantan Barat, termasuk Kubu Raya. Suharso berpendapat bahwa penurunan status bandara ini akan merugikan daerah tersebut secara ekonomi.
Mengapa Perlu Mempertahankan Status Bandara Internasional?
Bandara Supadio memiliki potensi besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat. Dengan status internasional, bandara ini dapat menjadi tujuan bagi lebih banyak operator penerbangan dan maskapai untuk membuka rute baru, termasuk penerbangan antar negara.
Penurunan status bandara ini bisa berdampak pada perekonomian daerah dan mungkin juga menghambat pertumbuhan ekonomi yang telah dimulai setelah penurunan dampak pandemi COVID-19. Aktivitas penerbangan di Bandara Supadio telah kembali ramai dalam beberapa waktu terakhir, yang mencerminkan pemulihan ekonomi.
Selain itu, mempertahankan status internasional bagi Bandara Supadio akan mempermudah investasi dari pihak luar di Kalimantan Barat, termasuk di Kubu Raya. Ini dapat mendukung perkembangan ekonomi di wilayah tersebut.
Pentingnya Status Internasional dalam Hubungan Internasional
Bandara Supadio juga memegang peran penting dalam hubungan internasional. Dengan status internasional, bandara ini memfasilitasi penerbangan antar negara dan memungkinkan lebih banyak orang untuk berinteraksi lintas batas. Ini dapat membantu memperkuat hubungan bilateral dengan negara tetangga seperti Malaysia.
Masalah Kuota Haji dan Potensi Penghematan
Suharso juga menyebutkan masalah kuota haji di Kalimantan Barat. Jika Bandara Supadio tetap berstatus internasional, embarkasi haji sendiri dapat dibuat di sana. Ini bisa menghemat biaya perjalanan bagi jemaah haji asal Kalimantan Barat, yang sebelumnya harus transit ke Batam.
Penghematan ini dapat memberikan dampak positif pada perekonomian daerah, mengingat jumlah jemaah haji yang cukup signifikan setiap tahunnya.
Harapan untuk Mendengarkan Suara Masyarakat
Meskipun Suharso mengungkapkan keprihatinannya terkait rencana penurunan status Bandara Supadio, ia juga menekankan pentingnya mendengarkan suara masyarakat dalam proses ini. Keputusan mengenai status bandara ini harus mempertimbangkan berbagai dampak yang mungkin terjadi, baik dari segi ekonomi maupun hubungan internasional.
Suharso juga berharap agar anggota DPR RI yang membidangi Komisi V, seperti Bapak Syarif Abdullah, Ketua Komisi V DPR RI, Bapak Lasarus, dan Bapak Boyman Harun, dapat mendukung usulan mereka agar status Bandara Supadio tetap internasional.
Pemutusan Status Bandara Internasional: Kendala dan Harapan
Meskipun belum ada keputusan resmi mengenai penurunan status Bandar Udara Internasional Supadio, perdebatan mengenai masalah ini akan terus berlanjut. Pemutusan status bandara internasional menjadi domestik bukanlah keputusan yang ringan, mengingat dampaknya pada berbagai aspek.
Keputusan akhir akan memperhitungkan berbagai faktor, termasuk potensi kerugian ekonomi, peluang pertumbuhan, dan hubungan internasional. Harapan terbesar adalah agar keputusan yang diambil dapat memberikan manfaat terbaik bagi Kalimantan Barat dan masyarakatnya.