Singkawang (Kalbar Sepekan) – Kota Singkawang kembali mencetak sejarah dengan diakuinya Alpukat Lilin Sinka sebagai varietas unggul secara nasional. Adapun keputusan ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 410/kpts/PV.240/D/XI/2022 tentang Pemberian Tanda Daftar Varietas Tanaman Hortikultura Alpukat Lilin Sinka.
Pada penyerahan SK tersebut dilakukan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum, kepada Penjabat (Pj) Wali Kota Singkawang, Sumastro, pada Kamis (16/2/2023). Dalam SK tersebut, Alpukat Lilin Sinka diakui sebagai varietas unggul asli Singkawang yang berpotensi dikembangkan di seluruh Indonesia bahkan harapannya ke luar negeri.
Keunggulan Alpukat Lilin Sinka
Dari banyaknya jenis Alpukat, Alpukat milik Sudarminto ini memiliki ciri khas berupa kulit buah kuning kehijauan dengan tekstur mengkilap. Berat buahnya berkisar antara 290 hingga 695 gram per buah, dengan rasa daging yang cenderung manis. Selain itu, daya simpan buah ini cukup lama, yakni 6-8 hari, menjadikannya cocok untuk distribusi skala besar.
Pemilik Pohon Induk Tunggal (PIT) Alpukat Lilin Sinka, Sudarminto, mengungkapkan bahwa varietas ini mulai mendapatkan perhatian serius setelah 40 tahun dibudidayakan. “Awalnya, tidak ada peminat meski ditawarkan Rp 2.500 per kilogram. Sekarang, permintaannya sangat tinggi, bahkan sampai Pontianak, Jakarta, dan Malaysia,” ungkap Sudarminto.
Dukungan Pemerintah Kota Singkawang
Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro, mengapresiasi kegigihan Sudarminto sebagai pelopor pengembangan komoditas unggulan Kota Singkawang ini menurutnya, pengakuan nasional ini tidak hanya membanggakan tetapi juga membuka peluang besar untuk petani lokal di Kota Singkawang.
“Kota Singkawang kini memiliki tiga varietas unggul yang diakui secara nasional: Cempedak King, Kelengkeng Diamond River, dan Alpukat Lilin Sinka. Dengan dukungan APBD, kami akan memperbanyak bibit Alpukat Lilin Sinka dan mendorong masyarakat untuk menanamnya,” kata Sumastro.
Potensi Ekspor dan Agrotourism
Dengan demikian Florentinus Anum, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, berharap kepada petani Singkawang bukan hanya memproduksi bibit tetapi juga menanam Alpukat ini dalam jumlah besar. Menurutnya, varietas ini sangat berpotensi menjadi komoditas ekspor karena sifatnya yang tidak kenal musim dan hasil panennya pun melimpah.
Jika dilihat dari aspek ekonomi, buah lokal yang tidak kenal musim ini juga memiliki potensi untuk mendorong pariwisata berbasis agrotourism. “Taman Bougenville yang dikelola Sudarminto bisa menjadi destinasi wisata edukasi terkait Alpukat Lilin Sinka. Ini adalah peluang besar untuk menarik wisatawan sekaligus memperkenalkan komoditas unggulan Singkawang,” tambah Sumastro.
Langkah Strategis ke Depan
Dengan demikian Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKPP) Kota Singkawang berkomitmen untuk terus mempromosikan buah komoditas unggulan Kota Singkawang ini melalui berbagai media, termasuk website dan media sosial. Kepala Dinas PKPP, Dwi Yanti, menjelaskan bahwa pengadaan bibit akan diatur melalui APBD agar distribusinya merata ke masyarakat di Kota Singkawang.
“Kami juga akan mendorong konsumsi lokal agar permintaan terus stabil. Dengan pemasaran yang baik, Alpukat Lilin Sinka bisa menjadi komoditas unggulan yang menggerakkan perekonomian masyarakat Singkawang,” tutup Dwi.
Dengan pengakuan secara nasional buah lokal tak kenal musim ini, Alpukat Lilin Sinka membuktikan bahwa Kota Singkawang tidak hanya dikenal karena destinasi wisatanya, tetapi juga hasil buminya yang berkualitas. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata kerja keras para petani dan dukungan Pemerintah Kota Singkawang untuk mendukung juga mengelola potensi lokal untuk kesejahteraan masyarakat bersama.