Kalbar Sepekan – Nama Charis Dominggus mungkin sekarang dikenal sebagai sosok kreatif di dunia digital Kalimantan Barat. Tapi siapa sangka, perjalanan hidupnya berawal dari sebuah kampung sederhana – tempat di mana ia lahir, tumbuh besar, dan belajar banyak hal tentang hidup.
Charis menyebut dirinya “anak kampung yang belajar pelan-pelan mengenal dunia modern.” Dulu, waktu kecil, cita-citanya sempat berubah-ubah. Ia pernah bermimpi jadi tentara, karena terinspirasi dari sosok-sosok gagah di televisi. Tapi memasuki masa SMP, keinginan itu memudar dan berganti jadi cita-cita baru – dokter, pengusaha dan ahli komputer.
Sayangnya, mimpi tak selalu bisa berjalan mulus. Kondisi keuangan keluarga membuat Charis harus realistis. Ia akhirnya memilih SMK Teknik Komputer Jaringan (TKJ) di SMK Negeri 1 Bengkayang dan melanjutkan kuliah di jurusan Teknik Informatika (Sistem Informasi) di UBSI Kampus Pontianak. Awal kuiah memang terasa lembat beradaptasi, apa lagi sempat nganggur satu tahun berkerja di PT. Duta Palma di daerah Pelangor, Sanggau Ledo siapa sangka justru dari sanalah pintu masa depan terbuka lebar.
Dari Nggak Tahu Apa-apa Jadi Melek Teknologi
Charis Dominggus sering bilang, “Dulu waktu SD aku bahkan nggak tahu apa itu komputer apa lagi HTML, tapi sekarang malah bisa bikin website sendiri.” Kalimat itu bukan sekadar guyon, tapi cerminan nyata dari perjalanan belajarnya. Pengenalan HTML sudah sejak di SMK belajar Mulog jurusan TKJ dan pernah mewakili Kabupaten Bengkayang lomba IT Software Application.
Sejak duduk di bangku SMK Negeri 1 Bengkayang, Charis kemauan belajarnya tinggi terhadap teknologi uang jajannya setiap hari selalu disisihkannya untuk ke Warung Internet (Warnet) sekadar mencari tutorial seputar teknologi komputer berbanding terbalik dengan teman-temannya waktu itu ke warnet ngegame.
Dari anak kampung yang nggak paham teknologi, Charis tumbuh jadi pribadi yang melek digital. Ia belajar secara otodidak, mencoba banyak hal, gagal berkali-kali, tapi tetap nggak menyerah. Mulai dari rajin memebaca artikel teknologi, membaca buku sehingga hasilnya? Sekarang ia punya berbagai keahlian yang cukup lengkap di dunia digital:
- 🎨 Desain Grafis – bisa bikin poster, banner, dan konten visual yang estetik.
- 💻 Developer Aplikasi & Website – mengembangkan berbagai situs, termasuk miliknya sendiri.
- 🔍 SEO (Search Engine Optimization) – paham cara bikin konten tampil di halaman pertama Google.
- 📸 Fotografer – menangkap momen dari sudut pandang yang bercerita.
- 🚁 Pilot Drone – memotret keindahan alam Bengkayang dan sekitarnya dari udara.
- 🎬 Editor Video – mengubah potongan gambar jadi kisah yang menarik.
- 💡 Konten Kreator Random – dari edukasi digital sampai video hiburan, semua dicoba.
Awal Lahirnya Mengenal Bengkayang
Semua berawal dari kejadian sederhana tapi berkesan. Waktu kuliah, teman-teman Charis di kampus sering dengar tentang Bukit Jamur, objek wisata hits di Bengkayang. Tapi lucunya, banyak dari mereka yang nggak tahu di mana lokasi Bukit Jamur itu.
Dari situlah muncul ide: “Kalau teman-temanku aja nggak tahu, berarti orang luar Bengkayang juga banyak yang belum kenal tempat ini.” Maka lahirlah platform Mengenal Bengkayang – sebuah wadah digital untuk memperkenalkan potensi daerah, budaya, dan wisata Bengkayang ke publik yang lebih luas.
Lewat website mengenalbengkayang.com, Charis berusaha mengarsipkan dan mempopulerkan berbagai destinasi serta kisah lokal dari kampung halamannya. Dari konten kecil di blog, akhirnya berkembang jadi platform media yang dikenal banyak orang.
Lalu Hadir “Kalbar Sepekan”
Setelah sukses dengan Mengenal Bengkayang, Charis mulai resah dengan fenomena yang sering ia temui di dunia maya: berita palsu dan informasi menyesatkan. Ia melihat banyak media online di Kalimantan Barat yang sekadar mengejar klik, tapi lupa tanggung jawab moral kepada pembaca.
Berangkat dari keresahan itu, ia pun menggagas Kalbar Sepekan – media online yang berkomitmen menghadirkan berita akurat, informatif, dan terpercaya. Website-nya, kalbarsepekan.com, kini menjadi salah satu rujukan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi lokal yang benar dan berimbang.
Bagi Charis sendiri, membangun media bukan sekadar urusan bisnis, tapi bentuk tanggung jawab sosial untuk melawan hoaks dan menjaga kualitas informasi di era digital.
Jadi Narasumber dan Penggerak Literasi Digital
Perjalanan Charis nggak berhenti di situ. Berkat kiprahnya di dunia digital dan kemampuannya menjembatani masyarakat dengan teknologi, ia sering diundang jadi narasumber Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kominfo Digital (Komdigi) bekerja sama dengan Relawan TIK Kalimantan Barat (RTIK Kalbar).
Ia juga pernah menjadi pemateri dalam kegiatan Jawara Internet Sehat, di mana ia berbagi pengalaman tentang pembuatan blog dan pentingnya menggunakan internet dengan bijak.
Buat Charis, berbagi ilmu adalah cara terbaik untuk mengembalikan apa yang sudah ia dapatkan dari perjalanan panjangnya.
Anak Kampung yang Tetap Rendah Hati
Meski sekarang dikenal luas di dunia digital, Charis tetap punya satu hal yang nggak pernah berubah – kerendahan hati. Ia nggak pernah lupa asalnya, dan selalu bangga menyebut dirinya “anak kampung.” Karena dari kampunglah semua ini dimulai – dari keterbatasan, dari keingintahuan, dari semangat untuk terus belajar.
Baginya, menjadi melek teknologi bukan berarti harus jadi ahli segalanya, tapi tahu bagaimana memanfaatkannya untuk hal baik. Charis percaya, teknologi seharusnya bukan membuat orang makin jauh, tapi justru mendekatkan dan membangun.
Dari anak kampung yang dulu nggak tahu apa-apa soal komputer, kini Charis Dominggus tumbuh jadi sosok yang berkontribusi nyata di dunia digital dan media Kalimantan Barat.
Perjalanannya membuktikan satu hal sederhana:
“Kamu nggak perlu lahir di tempat besar untuk punya mimpi besar – cukup punya kemauan untuk belajar dan terus bergerak.” tutup Charis Dominggus



