Singkawang (Kalbar Sepekan) – Pemerintah Kota Singkawang terus menunjukkan komitmennya dalam menjalankan program 100 hari kerja Wali Kota Tjhai Chui Mie dan Wakil Wali Kota Muhammadin dengan aksi nyata yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Salah satunya melalui kegiatan kerja bakti massal yang dilaksanakan pada Rabu pagi (9/4/2025) di beberapa titik rawan banjir, yakni Jalan Alianyang, Jalan Firdaus, dan Jalan Antasari.
Kegiatan kerja bakti ini tak hanya menjadi simbol semangat gotong royong, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah terjadinya banjir yang kerap mengancam kawasan padat penduduk di musim hujan. Pemerintah Kota Singkawang melibatkan berbagai elemen dalam kegiatan tersebut, mulai dari Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, PDAM, BPKS, unsur TNI/Polri, Yayasan Buddha Tzu Chi, Camat dan Lurah setempat, hingga Komunitas Siaga Sampah.
“Pagi ini, sesuai dengan yang dijadwalkan, kita memulai kerja bakti membersihkan saluran air. Ini sekaligus menjadi bagian dari program 100 hari kerja kami bersama Wakil Wali Kota,” ungkap Wali Kota Tjhai Chui Mie saat memimpin langsung kegiatan di lapangan.
Tjhai Chui Mie menjelaskan, beberapa saluran air yang dibersihkan dalam kegiatan kali ini memang kerap menjadi sumber genangan air dan sumbatan, khususnya saat hujan deras mengguyur. Menurutnya, kondisi saluran di sekitar Alianyang, Firdaus, dan Antasari memang memerlukan perhatian ekstra karena sering tidak berfungsi optimal akibat tumpukan sampah dan lumpur.
“Kami membuka saluran-saluran ini untuk melihat secara langsung apa saja kendala yang menyebabkan air tidak mengalir dengan lancar. Dan dari hasil pengecekan, kita temukan beberapa kabel dan pipa yang dipasang tidak rapi di dasar saluran,” jelasnya.
Untuk itu, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pihak Telkom dan PDAM agar pemasangan kabel dan pipa bisa lebih tertata, yakni menempel di dinding saluran, bukan di dasar. Hal ini bertujuan agar proses pembersihan dan normalisasi saluran bisa dilakukan dengan lebih mudah dan cepat.
Lebih lanjut, Wali Kota juga mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan konstruksi pagar atau jembatan kecil yang biasa dibangun melintasi parit atau saluran air. Menurutnya, banyak jembatan rumah tangga justru menjadi penghambat aliran air karena menutup saluran sepenuhnya.
“Kalau jembatan menutup saluran, maka harus dibongkar. Jangan sampai mengorbankan lingkungan karena alasan kenyamanan pribadi,” tegasnya.
Kegiatan kerja bakti ini disambut baik oleh masyarakat dan komunitas yang hadir. Tjhai Chui Mie pun menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada semua pihak yang telah terlibat aktif dalam kegiatan tersebut. Ia berharap, semangat kerja bakti ini tidak berhenti di satu waktu saja, tetapi bisa menjadi gerakan rutin yang terus dilaksanakan.
“Kegiatan ini akan kita lanjutkan pada tanggal 12 dan 19 April nanti. Dan kami berharap ini bisa menjadi budaya baru bagi masyarakat Singkawang untuk menjaga lingkungan bersama,” ujar Tjhai Chui Mie.
Menutup kegiatan hari itu, Wali Kota juga berpesan kepada seluruh Camat dan Lurah untuk terus mengedukasi masyarakat agar turut menjaga kebersihan lingkungan secara mandiri, terutama di sekitar rumah masing-masing.
“Mudah-mudahan ke depan semakin banyak masyarakat yang ikut gotong royong. Kalau tidak bisa turun langsung, paling tidak bersihkan selokan dan halaman rumah sendiri. Kalau semua sadar, maka Singkawang akan bebas dari banjir dan menjadi kota yang bersih dan nyaman untuk kita semua,” pungkasnya.